Fitnah yang beredar tentang siapa ayah Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya membuat jengah Ibunda Jokowi, Ny Sujiatmi Notomiharjo. Dalam kesempatan acara syukuran di kediamannya di Sumber, Solo, untuk mendoakan keselamatan negara, Senin (2/1), Ny Sujiatmi curhat kepada wartawan soal siapa suaminya.
Ny Sujiatmi menuturkan, ayah Jokowi adalah almarhum Notomiharjo. Noto adalah putra seorang kepala desa di Kranggan, Kabupaten Karanganyar, wilayah Timur Kota Solo. Ny Sujiatmi mengaku sering bertemu karena masih bertetangga dengan kakek suaminya. Dia kembali mengingat, saat memasuki tahun baru, selalu bertemu dengan suaminya Notomiharjo.
“Pak Noto itu, dahulu putra seorang kepala desa, sedangkan keluarga saya pengusaha penggergajian. Namun, Pak Noto akhirnya ikut kerja di penggergajian dan mebel juga,” kisah Ny Sujiatmi.
Dari sanalah kemudian keduanya dekat, lalu menikah. Setelah menikah, Ny Sujiatmi dan Noto pindah ke rumah di kawasan Srambatan Solo, sebelum kemudian pindah lagi ke Kampung Gilingan, Nusukan, Solo. “Saya di rumah Gilingan selama lima tahun, dan kemudian pindah lagi di Jalan A Yani, Manahan, Solo. Saya tertarik dengan Pak Noto karena beliau dahulu gagah dan ngganteng,” tutur Ny Sujiatmi blak-blakan.
Ny Sujiatmi menyatakan, dia mendoakan orang yang memfitnah keluarganya untuk segera sadar dan mendapatkan bimbingan dari Allah SWT. “Saya mendoakan yang memfitnah mendapatkan bimbingan Allah SWT. Karena yang dituduhkan tidak ada buktinya dan keluarga saya tidak ada yang terlibat,” lanjut Ny Sujiatmi.
Seperti diberitakan Infonawacita sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan Bambang Tri sebagai tersangka penyebar kebencian melalui buku berjudul Jokowi Undercover yang ditulisnya. Penetapan tersangka ini, kurang dari 24 jam sejak Bambang Tri ditangkap di Blora, Jawa Tengah, Jumat (30/12) tengah malam. Dalam bukunya, Bambang menyebut Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo atau yang bisa disapa Jokowi adalah anak dari Widjiatno alias Nyoto, salah seorang tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada kesempatan sama, Miyono, salah satu Pakde Jokowi mengatakan jika benar Pak Jokowi ada indikasi tersebut, seharusnya saat mencalonkan sebagai Walikota Surakarta dua kali tidak bisa masuk. Bahkan, Pak Jokowi kemudian mencolankan lagi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan terakhir sebagai Presiden RI.
Miyono mengatakan pihaknya menanggapi dengan tenang dan percaya ada yang mendukung Pak Jokowi dan ada yang tidak. Jika tidak cocok dengan Pak Jokowi, mereka selalu membikin masalah, hal ini sudah biasa, katanya pula. “Namun, kami selalu mendoakan agar Pak Jokowi tetap mendapatkan perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT,” katanya lagi.(AR/ANT)
sumber: Infonawacita.com