Dalam acara Perayaan Natal Demokrat yang diisi dengan joget dan dangdutan, Sylviana, Cawagub AHY, tertangkap kamera melarang seorang perempuan yang ingin foto bersama AHY dengan salam dua jari. (Selain Lompat, Ternyata AHY Juga Jago Joget dan Dangdutan di Natalan)
Adegan itu tampak dalam video yang dirilis oleh kumparan.com. Saat AHY dan Sylvi asyik berjoget mengikuti lagu Gok’i, seorang wanita yang berasal dari Papua ikut berjoget dan mengajak AHY berfoto bersama.
Wanita itu membentuk jari-jari tangannya seperti salam dua hari. Sylviana yang berada di belakang wanita itu, langsung menegur wanita itu dan memaksa jari-jari wanita itu untuk menunjukkan jari telujur saja agar terlihat angka satu, yang merupakan nomor pasangan AHY-Sylvi. (lihat video di sini)
Tidak jelas, apakah wanita itu pendukung Ahok-Djarot, atau hal ini hanyalah menunjukkan “keparnoan Sylviana”, karena salam 2 jari sebenarnya tidak identik dengan nomor urut Ahok-Djarot, tapi juga menunjukkan Victory (kemenangan) atau simbol Peace.
Apalagi dalam Acara Peranyaan Natal harusnya tidak diisi dengan kampanye. Dengan sikap seperti itu, Sylviana malah menegaskan bahwa acara ini tidak lebih dari alat politisasi Demokrat da SBY terhadap perayaan Natal. (baca: Duh! SBY dan Partai Demokrat Politisasi Perayaan Natal)
Natal ala Partai Demokrat yang dimeriahkan dengan acara joget dan dangdut juga dipertanyakan oleh netizen, khususnya yang beragama Kristen. (gerpol/kumparan.com)
Baca juga: AHY-Sylvi Joget dan Dangdutan di Perayaan Natal Demokrat, Penghinaan Agama?