Pengurus Pusat PMKRI menolak Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo sebagai pembicara dalam kegiatan yang bertajuk “Pendidikan Berkarakter Kebangsaan” di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5).
Hal tersebut dikatakan Ketua PP PMKRI, Angelo Wake Kako kepada Beritahati.com sembari membenarkan penolakan Hary sebagai pembicara.
“Iya benar. Saya malah minta maaf ke dia dan ini standar kami. Kami organisasi mahasiswa yang bergaul dengan siapa saja. Tetapi dalam konteks ini atribut itu penting untuk dijaga karena membawa serta atribut dalam kegiatan kami itu tak diperkenankan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Angelo mengaku pihaknya meminta maaf kepada Hary supaya mengenakan baju lain. Tetapi kata Angelo Harry malah bangun dari tempat duduknya lalu pulang.
Mirisnya, kata Angelo saat berdiri sembari menggerutu, Hary mengaku telah memiliki segalanya dan setelah itu langsung meninggalkan ruangan diskusi.
Baca:
“Kami minta maaf kalau bisa pak Harry supaya menggunakan baju lain. Saya turun ke bawah (dari podium) dia langsung bangun dan bilang saya punya segalanya. Kalau kamu tidak mau ya saya keluar,” terangnya.
Angelo secara spontan mempersilahkan Hary untuk keluar dari ruangan. Ia menuturkan, pihaknya tidak memaksa dirinya untuk menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.
“Saya jawab ya silahkan keluar. Kami tidak paksa. Kalau dia menggunakan partai PMKRI welcome, tetap yang kami larang atributnya,” pungkasnya.
(beritahaticom/gerpol)