Para Pemuja Wahabi dan Fatamorgana Petro Dollar Arab Saudi

1497198
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Kunjungan raja Arab Saudi ke Indonesia membuat kelompok-kelompok penjilat dan pemuja Wahabi sibuk, yah mereka sibuk membuat bermacam propaganda untuk menjilat raja Arab.

Baca Juga:

Siapa saja kelompok ini? berikut ulasan dari akun twitter @JoxzinJogja tentang kelompok yang mencitrakan NKRI seolah budak Arab Saudi.

  1. Kunjungan Raja Salman disambut gegap gembita oleh gerombolan komprador Salafi-Wahabi
  2. Perilaku gerombolan ini laksana komprador yg selalu mengagung-agungkan bangsa asing dibandingkan bangsa sendiri
  3. Gerombolan ini mengeluarkan propoganda bahwa Indonesia yg ngemis minta bantuan Arab Saudi
  4. Gerombolan pemuja wahabi ini juga edarkan meme2 rasis yg bandingkan investasi Arab Saudi dengan Tiongkok
  5. Bukan itu saja, gerombolan Srigala bersorban menempatkan diri seolah-olah sangat penting di mata Raja Salman
  6. Gerombolan Srigala bersorban mengklaim bahwa Rizieq Shibab sdh diundang secara pribadi oleh Raja Salman (cek tribunnews: Pengacara GNPF-MUI Ungkap Sinyal Pertemuan Empat Mata Raja Salman dan Rizieq Shihab)
  7. Perilaku gerombolan pemuja Wahabi ini sangat memalukan bangsa yg besar ini
    Mereka gelap mata memuja tuannya
  8. Perilaku mereka layak disebut komprador kelas wahid
    Tanpa malu menjadikan dirinya seperti bangsa budak
  9. Karena gelap mata maka yg dilihat gerombolan serigala bersorban adalah fatamorgana bukan fakta
  10. Faktanya : ekonomi Arab Saudi sedang dilanda krisis akibat turunnya harga minyak
    (cek imf: Transcript of the Press Conference on Key Economic Developments in Saudi Arabia)
  11. Situasi ini membuat Arab Saudi harus mengajukan utang luar negeri dalam 25 tahun
    (cek kompas: Arab Saudi Ajukan Utang Luar Negeri Pertama dalam 25 Tahun)
  12. Kunjungan Raja Salman justru disebut-sebut sedang mencari dana ke negara2 Asia
    (cek economictimes: Saudi King Salman goes on Asia tour to sell a stake in world’s biggest IPO)
  13. Kondisi ekonomi yg semakin melemah membuat Kerajaan Arab Saudi harus mulai mengenakan pajak penghasilan dari yg sebelumnya
    (cek okezone: Di Ambang Kebangkrutan, Arab Saudi Harus Kenakan Pajak Penghasilan)
  14. Arab Saudi yg disebut berada diambang kebangkrutan lalu berpaling pada Tiongkok
  15. Sampai2 tahun lalu Arab Saudi tanda tangan 15 perjanjian dan MoU dengan Tiongkok
    (cek english alarabiyah: Saudi Arabia, China sign multiple deals, MoUs)
  16. Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya menerima paling banyak kucuran dana dari Tiongkok
  17. Fakta ini harusnya menyadarkan para pemuja Wahabi yg sangat rasis menistakan Tiongkok
  18. Gerombolan Wahabi mengolok-olok Tiongkok sebagai Aseng dan negara Komunis anti agama
  19. Gerombolan Wahabi tak tau bahwa ternyata tuan mereka Arab Saudi meminjam dana besar-besaran dari Tiongkok
  20. Arab Saudi menerima investasi Tiongkok sampai USD 27,25 Milliar dari tahun 2005-Juli 2016
  21. Anehnya, Serigala Bersorban dan gerombolan wahabi diam saja, tidak berani menista Raja Salman dan Pangeran Saudi Arabia sbg antek Aseng
  22. Menjelang kedatangan Raja Salman, gerombolan Rizieq FPI dan pemuja Wahabi juga terlihat besar kepala
  23. Merasa jadi imam besar akan diundang Raja Salman, padahal yg akan menyambut adalah imam besar Masjid Istiqlal ??
  24. Raja Salman adlh tamunya Jokowi. Bukan tamunya Rizieq FPI dan gerombolannya. Bukan pula tamunya pemuja wahabi dan pemberontak khilafah
  25. Raja Salman sangat menghormati Presiden Jokowi, Waktu Presiden @jokowi mengunjungi Saudi, Presiden Jokowi disambut di tangga pesawat
  26. Sebagai tamu negara, Raja Salman tentu harus disambut dengan penuh rasa hormat, Itu bukan berlebihan bagi Indonesia sbg tuan rumah
  27. Agenda Raja Salman di Jakarta jg pendek, Raja dan para pangeran justru lebih banyak liburan di Bali, Iya pulau Bali, bukan Aceh/Sumbar
  28. Sebagai bagian dari bangsa yg besar dan terhormat, para pemuja Wahabi jangan justru jadi komprador. Jadi menjadi manusia bermental budak.
  29. Jadilah orang Indonesia yg bangga akan bangsanya sendiri. Bukan menjatuhkan diri menjadi bangsa budak atau budak diantara bangsa-bangsa

    Matur nuwun sedoyo sederek masyarakat twitterland
    Ingat…..
    Indonesia bangsa yg besar dg Pancasila dan kebhinekaannya
    Bukan budak khalifah

(@JoxzinJogja/Gerpol)