Kunjungan raja Arab Saudi ke Indonesia membuat kelompok-kelompok penjilat dan pemuja Wahabi sibuk, yah mereka sibuk membuat bermacam propaganda untuk menjilat raja Arab.
Baca Juga:
- Taktik Hizbut Tahrir Membunuh Demokrasi Lewat Anies Sandi
- Bersihkan Muhammadiyah Dari Benalu-Benalu
- Menuju Khilafah Bersama Anies Baswedan, PKS dan FPI
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 1
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 2
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 3
Siapa saja kelompok ini? berikut ulasan dari akun twitter @JoxzinJogja tentang kelompok yang mencitrakan NKRI seolah budak Arab Saudi.
- Kunjungan Raja Salman disambut gegap gembita oleh gerombolan komprador Salafi-Wahabi
- Perilaku gerombolan ini laksana komprador yg selalu mengagung-agungkan bangsa asing dibandingkan bangsa sendiri
- Gerombolan ini mengeluarkan propoganda bahwa Indonesia yg ngemis minta bantuan Arab Saudi
- Gerombolan pemuja wahabi ini juga edarkan meme2 rasis yg bandingkan investasi Arab Saudi dengan Tiongkok
- Bukan itu saja, gerombolan Srigala bersorban menempatkan diri seolah-olah sangat penting di mata Raja Salman
- Gerombolan Srigala bersorban mengklaim bahwa Rizieq Shibab sdh diundang secara pribadi oleh Raja Salman (cek tribunnews: Pengacara GNPF-MUI Ungkap Sinyal Pertemuan Empat Mata Raja Salman dan Rizieq Shihab)
- Perilaku gerombolan pemuja Wahabi ini sangat memalukan bangsa yg besar ini
Mereka gelap mata memuja tuannya - Perilaku mereka layak disebut komprador kelas wahid
Tanpa malu menjadikan dirinya seperti bangsa budak - Karena gelap mata maka yg dilihat gerombolan serigala bersorban adalah fatamorgana bukan fakta
- Faktanya : ekonomi Arab Saudi sedang dilanda krisis akibat turunnya harga minyak
(cek imf: Transcript of the Press Conference on Key Economic Developments in Saudi Arabia) - Situasi ini membuat Arab Saudi harus mengajukan utang luar negeri dalam 25 tahun
(cek kompas: Arab Saudi Ajukan Utang Luar Negeri Pertama dalam 25 Tahun) - Kunjungan Raja Salman justru disebut-sebut sedang mencari dana ke negara2 Asia
(cek economictimes: Saudi King Salman goes on Asia tour to sell a stake in world’s biggest IPO) - Kondisi ekonomi yg semakin melemah membuat Kerajaan Arab Saudi harus mulai mengenakan pajak penghasilan dari yg sebelumnya
(cek okezone: Di Ambang Kebangkrutan, Arab Saudi Harus Kenakan Pajak Penghasilan) - Arab Saudi yg disebut berada diambang kebangkrutan lalu berpaling pada Tiongkok
- Sampai2 tahun lalu Arab Saudi tanda tangan 15 perjanjian dan MoU dengan Tiongkok
(cek english alarabiyah: Saudi Arabia, China sign multiple deals, MoUs) - Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya menerima paling banyak kucuran dana dari Tiongkok
- Fakta ini harusnya menyadarkan para pemuja Wahabi yg sangat rasis menistakan Tiongkok
- Gerombolan Wahabi mengolok-olok Tiongkok sebagai Aseng dan negara Komunis anti agama
- Gerombolan Wahabi tak tau bahwa ternyata tuan mereka Arab Saudi meminjam dana besar-besaran dari Tiongkok
- Arab Saudi menerima investasi Tiongkok sampai USD 27,25 Milliar dari tahun 2005-Juli 2016
- Anehnya, Serigala Bersorban dan gerombolan wahabi diam saja, tidak berani menista Raja Salman dan Pangeran Saudi Arabia sbg antek Aseng
- Menjelang kedatangan Raja Salman, gerombolan Rizieq FPI dan pemuja Wahabi juga terlihat besar kepala
- Merasa jadi imam besar akan diundang Raja Salman, padahal yg akan menyambut adalah imam besar Masjid Istiqlal ??
- Raja Salman adlh tamunya Jokowi. Bukan tamunya Rizieq FPI dan gerombolannya. Bukan pula tamunya pemuja wahabi dan pemberontak khilafah
- Raja Salman sangat menghormati Presiden Jokowi, Waktu Presiden @jokowi mengunjungi Saudi, Presiden Jokowi disambut di tangga pesawat
- Sebagai tamu negara, Raja Salman tentu harus disambut dengan penuh rasa hormat, Itu bukan berlebihan bagi Indonesia sbg tuan rumah
- Agenda Raja Salman di Jakarta jg pendek, Raja dan para pangeran justru lebih banyak liburan di Bali, Iya pulau Bali, bukan Aceh/Sumbar
- Sebagai bagian dari bangsa yg besar dan terhormat, para pemuja Wahabi jangan justru jadi komprador. Jadi menjadi manusia bermental budak.
- Jadilah orang Indonesia yg bangga akan bangsanya sendiri. Bukan menjatuhkan diri menjadi bangsa budak atau budak diantara bangsa-bangsa
Matur nuwun sedoyo sederek masyarakat twitterland
Ingat…..
Indonesia bangsa yg besar dg Pancasila dan kebhinekaannya
Bukan budak khalifah
(@JoxzinJogja/Gerpol)