Kalian menyebut kami pendukung Ahok dengan barisan sakit hati…
Iya memang kami barisan sakit hati.. tapi bukan sakit hati karena jagoan kami kalah…
Tapi kami sakit hati krn agama kami akhirnya cuman dibuat maenan dan untuk mencari sebuah kekuasaan….
Kami sakit hati karena sudah kalian kafir kafirkan, tapi setelah jagoan kalian menang perbuatan kalianlah yang lebih mirip orang kafir… “berpesta di bar, dengan suara musik berdentum kencang, wanita dan laki-laki saling berpelukan dan berjoget bersama, minum minuman berakohol kalian tenggak bersama untuk merayakan kesuksesan kalian.”
Seketika itu juga kalian lupa akan larangan Allah Swt, seketika itu juga kalian lupa ayat-ayat Allah Swt yang kalian sebar untuk mengkafir-kafirkan kami, bersama-sama menikmati jamuan makan di restoran mewah bersama orang Nasrani dan China yg notabene kalian serang habis-habisan dengan ayat ayat kalian.
Ah… sudahlah kalian tidak peduli agama kalian diperlakukan seperti apa…
Yang penting orang yang kalian benci sudah kalian singkirkan, bahkan sekelas ustadz yang kemaren nangis-nangis di medsos juga akan diam saja melihat cara mereka merayakan kemenangan, gak bakal dia nangis-nangis lagi sambil bilang “adek-adek ini gak baik ya buat ditiru, ini sesuatu yg berlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang bersikap berlebihan.”
Iya, Ustadz Yusuf Mansur, yang terbiasa bersandiwara dengan tangisannya, seperti halnya Ustadz Arifin Ilham.
Baca:
Anehnya, pendukung Anies-Sandi yang pesta alkohol ini membungkam tokoh-tokoh yang biasanya ganas seperti Rizieq dari FPI, Aa Gym Al-Poligami, di mana juga tokoh-tokoh FUI, GNPF, Bachtiar Nasir, Zaitun Rasmin dan Al-Khaththath (eh lagi di penjara yaaaa) juga tokoh-tokoh MUI yang paling kencang bicara moral dan anti alkokol?
Di mana mereka?
Agama memang untuk pedoman hidup, tapi agama bukan untuk mencari sebuah kekuasaan.
Al-Qur’an memang pedoman hidup yg harus diimani, tapi bukan utk menjatuhkan lawan atau menyingkirkan orang yang kalian benci.
Kita semua umat bertuhan karena dengan bertuhan mengingatkan kita bagaimana cara bersyukur atas apa yg sudah kita nikmati sekarang, karena semua adalah pemberian Tuhan…
Da’an Maulana
(gerpol)