Mari kita telusuri lebih lanjut siapa tokoh pendukung “teroris” yang ada dibelakang Anies selanjutnya. (baca: Pendukung Teroris di Belakang Anies (1) )
Jika kemarin saya sudah membahas tentang sosok Gatot Saptono alias Muhammad Alkhathat sekjen FUI yang pernah meminta agar Densus 88 dibubarkan seperti yang dimuat dalam media Hukum Online dan juga dimuat dalam situs Era Muslim dan situs Kiblat ini, siapakah tokoh pendukung teroris yang berada dibelakang Anies selanjutnya?
(Baca: Membongkar Kedok Gatot Saptono Alias Muhammad Al-Khathath FUI)
Dia adalah Bachtiar Nasir yang duduk paling kanan depan di samping kanan Sandiaga Uno. Nama Bachtiar Nasir semakin ramai diberitakan saat ia di daulat menjadi penanggung jawab Aksi Damai 4 November 2016 di bawah nama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) seperti yang dimuat dalam situs Wikipedia.
Benarkan Bachtiar Nasir mendukung “teroris” di Syria / Suriah ?
Sebelum kita telusuri lebih lanjut, saya akan share perbedaan antara bendera resmi Suriah dengan bendera teroris/ pemberontak yang ingin menjatuhkan pemerintahan Suriah yang sah dan diakui oleh dunia internasional.
Bendera resmi Suriah
Bendera teroris/ pemberontak
Mari kita telusuri beberapa foto dimana Bachtiar Nasir melakukan gerakan pengumpulan dana, tabligh akbar untuk Suriah tetapi dengan menggunakan bendera teroris / pemberontak yang ingin menjatuhkan pemerintahan Suriah yang sah ???
Jika ada yang membantah bahwa bendera yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan dana, tabligh akbar oleh Bachtiar Nasir di atas adalah hasil editan untuk menutupi fakta bahwa beliau “mendukung” teroris/ pemberontah di Suriah, silahkan klik videonya di Youtube.
Bagaimana mungkin seorang Bachtiar Nasir TIDAK tahu jika bendera yang dipegangnya dalam foto di atas adalah bendera teroris/ pemberontak yang ingin menjatuhkan pemerintah yang sah di Suriah?
(Baca: Mampus! Polri Temukan Bukti Bachtiar Nasir Transfer Dana Ke ISIS)
Bagaimana mungkin seorang Bachtiar Nasir TIDAK TAHU jika tabligh akbar, kegiatan pengumupulan dana untuk Suriah yang dilakukannya menggunakan bendera teroris/ pemberontak yang ingin menjatuhkan pemerintah yang sah di Suriah?
Bagaimana mungkin seorang Bachtiar Nasir, salah satu petinggi GNPF-MUI TIDAK TAHU jika bendera teroris/ pemberontak yang dipegangnya dalam foto di atas pernah dikibarkan bersama dengan bendera teroris internasional yang sudah dikatakan HARAM oleh Majelis Ulama Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu?
Bahkan bendera teroris/ pemberontak Suriah yang dipegang oleh Bachtiar Nasir di atas juga pernah dikibarkan di Israel? (Saya akan membahas kasus ini nanti di postingan saya yang lain).
Sssssstttt, Mabes Polri juga tengah menyelidiki dugaan bantuan dana dari Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bachtiar Nasir, yang diduga menyalurkan bantuan kepada kelompok teror di Aleppo, Suriah. Dugaan bantuan dari Bachtiar Nasir itu ramai diperbincangkan di media sosial beberapa waktu yang lalu.
“Masih dalam penyelidikan. Ya, iya (dari Bachtiar). Itu kan ada di medsos ya, dalam penyelidikan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Mabes Polri Brigjen Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/12) seperti yang dilansir oleh media internasional perwakilan Indonesia ini.
(Baca: Menuju Khilafah Bersama Anies Baswedan, PKS dan FPI)
Bahkan, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sedang melakukan penelusuran terkait bantuan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwah Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir. Berdasarkan informasi di jejaring media sosial, Ustaz Bachtiar Nasir diduga menyalurkan bantuan kepada kelompok teror di Aleppo, Suriah seperti yang diberitakan oleh media nasional ini.
Informasi terakhir Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan Polri telah menemukan bukti transfer dana sebesar Rp 1 miliar dari Bachtiar Nasir ke Turki. Hal ini terkait dengan kasus penyelewengan dana Yayasan Keadilan untuk Semua.
“Uang ini setelah ditarik oleh IL (Islahudin Akbar) sebanyak di atas Rp 1 miliar. Kemudian diserahkan kepada Bachtiar Nasir. Sebagian digunakan untuk kegiatan menurut yang bersangkutan. Sebagian lagi kita melihat dari slip bukti transfer dikirim kepada Turki. Ini yang kita dalami,” kata Tito saat raker dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2017).
“Apa hubungannya bisa sampai ke Suriah? Menurut klaim media internasional yang di Suriah ini ada hubungannya dengan ISIS,” ujar Tito.
Sebelumnya, Kepolisian menyelidiki dugaan bantuan logistik dari Yayasan Bantuan Kemanusiaan Indonesia (Indonesian Humanitarian Relief /IHR Foundation) tersimpan di gudang milik pemberontak Suriah.
(Baca: Mampus! Polri Temukan Bukti Bachtiar Nasir Transfer Dana Ke ISIS)
Nafys
(seword/gerpol)