Rabu 19 April 2017 pukul 22 WIB, tidak seperti biasa di Resto and Bar LEON, Jl Wijaya 1 No. 25 Kebayoran Baru dipenuhi sekitar 100 orang berkemeja putih dan belasan perempuan bergaya sosialita dengan pakaian seksi.
Pelayanan terlihat sibuk melayani ‘pasukan putih’. Membawa berbotol botol Vodka, Wiskey, Wine. Aroma alkohol menyengat dalam ruangan remang-remang di tengah alunan musik.
Baca:
- Ditunggu Janji Anies-Sandi, dari Hentikan Reklamasi hingga Tutup Alexis
- Pendukung Anies Sandi di Antara Syariah dan Whiskey
- Curut Khilafah Kena PHP, Anies Tidak Akan Berlakukan Perda Syariah
Tawa dan riuh gembira berkejaran dengan musik. Perempuan perempuan cekikikan akrab bahkan terkadang terlihat mesra, ditengah sekian banyak pria yang bisa diduga bukanlah muhrimnya.
Acara apa itu?
@PartaiSocmed @gunawanahokers @hariadhi
Selamat datang jakarta bersyariah.😁 pic.twitter.com/WUEUVDg4xP— S3t4n G3nt4y4ng4n (@P3nj3l4j4h) April 20, 2017
Itu pesta kemenangan dari mereka yang selama ini berada di barisan yang mengaku para pembela Islam dan pembela ulama.
Acara itu aku lihat dari video pendek yang dikirimkan seorang teman. Aku duduk termenung sembari mencoba memaklumi dalam hati. Mungkin mereka sedang istirahat setelah lelah berbulan2 bibirnya berteriak kafir… kafir…
Alunan musik terus terdengar. Aroma alkohol semakin menyengat. Tak ada teriakan “Takbiiir” tak ada ceramah Agama berapi api tak ada teriakan “Kafiiir” tak ada orasi tentang si Penista Agama.
Denting gelas beradu “ting…. ting”
“Pilkada sudah usai, Gubernur sudah terpilih. Mari rayakan dengan mabuk dan bernyanyi jangan perdulikan kebencian yang ditebarkan atas nama Agama, itu bukan masalah kita, Rakyat saling benci itu bukan masalah, mau saling bunuh pun tak apa, yang penting kita menang, berkuasa dan ayo happy happy karena akan ada Rp 73 Trilyun pertahun yang bisa kita bagi dan nikmati tiap tahun” mungkin itu obrolan mereka.
(gerpol)