PoliticaWave: Pasangan Ahok-Djarot Akan Menang Satu Putaran

1004934
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Lembaga PoliticaWave merilis hasil temuanya tentang data Media Sosial 1-10 Februari 2017, dalam temuan tersebut Ahok-Djarot disebut-sebut berpotensi menang 1 putaran dalam Pilkada DKI 15 Februari mendatang.

Berikut adalah rilis lengkap PoliticaWave:

Ahok-Djarot, Gubernur dan Wakil Gubernur Pilihan Netizen
Rilis Data Media Sosial 1-10 Februari 2017

Pemilihan Gubernur DKI 15 Februari 2017 sudah di depan mata. Masa kampanye akan berakhir hari ini dan sebagian besar masyarakat Jakarta sudah menentukan pilihanya.
Lembaga pemantau percakapan di media sosial, PoliticaWave telah memantau aspirasi masyarakat Indonesia di dunia maya, melalui 7 media yaitu Twitter, Facebook, Blog, Forum, Online News, Instagram dan Youtube.

Hasil pemantauan PoliticaWave, sejak masa pendaftaran Pasangan calon, tanggal 23 September 2016 hingga 10 Februari 2017, terdapat 9.558.683 percakapan dan 1.631.334 netizen yang melakukan percakapan terkait ketiga pasangan Cagub dan Cawagub.

Setiap percakapan terkait pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) di media-media tersebut dianalisa oleh platform PoliticaWave. Semua BOT dan akun-akun spammer juga difilter dalam proses ini sehingga percakapan yang dihitung hanya yang berasal dari netizen asli.

Sejak 2012, PoliticaWave telah memantau 30 Pilkada/Pileg/Pilpres di Indonesia, dan 27 diantaranya pasangan yang mendapatkan jumlah percakapan terbesar dan positif akan menjadi pemenang Pilkada.

Share of Awareness (Perbandingan Jumlah Percakapan) pada periode 1-10 Februari 2017 menunjukan keunggulan pasangan Ahok-Djarot sebesar 51.44%, diikuti pasangan Anies-Sandi sebesar 36.93% dan diposisi terakhir pasangan Agus-Sylvi sebesar 11.63%.

PoliticaWave juga memetakan sentimen netizen terhadap ketiga pasangan calon. Setiap percakapan diberi sentimen positif, negatif atau netral. Berdasarkan margin antara sentimen positif dan negatif (Net sentimen), pasangan Anies-Sandi mendapatkan sentiment positif paling besar, diikuti oleh pasangan Ahok-Djarot dan disusul pasangan Aus-Sylvi.

Dari dua metrik tersebut, PoliticaWave memprediksi pasangan Ahok-Djarot akan memenangkan Pilkada DKI 2017. Apabila Pilkada DKI harus dilakukan dalam 2 putaran, maka akan diikuti oleh pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Ktiga pasangan calon memanfaatkan media sosial sebagai kanal komunikasi dengan masyarakat Mereka menyadari bahwa saat ini sebagian masyarakat menggantungkan sumber informasinya dari layar smarthphone dan laptopnya.

Mereka merupakan kalangan terdidik, terbiasa berargumentasi dan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Mereka adalah Social Influencer, yang bisa mempengaruhi tidak hanya dilingkungan onlinenya saja, tapi juga di lingkungan offlinenya atau dunia nyata.

Banyak sekali konten dan informasi yang berasal dari percakapan di media sosial menyebar dan dibicarakan oleh masyarakat yang tidak memiliki akun media sosial.

Percakapan di media sosial juga diwarnai oleh isu positif dan negatif. Selama masa kampanye, isu positif untuk pasangan Agus-Sylvi diantaranya yaitu viralnya tagar dukungan dari timses Agus-Sylvi, kegiatan kampanye Agus-Sylvi di beberapa tempat di Jakarta, berpenampilan menarik dan ganteng, pengalaman birokrasi Sylvi dan pidato politik Agus-Sylvi.

Sementara isu negatif yang ditujukan kepada Agus-Sylvi diantaranya terkait tuduhan dugaan keterlibatan pihak Agus-Sylvi dalam aksi demo penolakan terhadap Ahok, kasus dugaan korupsi Sylviana Murni, latar belakang Agus yang dianggap belum cukup untuk memimpin DKI memunculkan julukan AHY sebagao Cagub magang serta ketidakhadiran Agus dalam beberapa debat yang diadakan oleh TV Swasta. Selain itu terdapat banyak kritikan terhadap program Agus, seperti BLT, Rumah Apung, 1 Milyar 1 RW.

Isu positif untuk pasangan Ahok-Djarot diantaranya dukungan netizen agar Ahok dibebaskan daro proses hukum kasus penistaan agama karena banyaknya saksi pelapor palsu, visi misi lebih konkrit, dianggap ungguln dalam debat, dan viralnya prestasi Ahok-Djarot selama menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Terdapat juga kampanye akbar konser “Gue 2” yang diikuti banyak artis. Sementara sentimen negatif yang ditujukan kepada Ahok-Djarot mayoritas nerasal dari isu penistaan agama, aksi demonstrasi 411 dan 212 agar Ahok dihukum, tuduhan penyadapan ilegal, tuduhan penghinaan terhadap ulama, dan penolakan kampanye di beberapa lokasi.

Selama masa kampanye, isu positif untuk pasangan Anies-Sandi diantaranya adalah kampanye akbar bersama Prabowo Subianto, dukungan untuk menghentikan reklamasi Teluk Jakarta, program OK OCE, sosok Anies dianggap santun dan dekat dengan Ulama.

Isu negatif yang ditujukan kepada Anies-Sandi diantaranya yaitu pertemuan Anies dengan FPI, iklan kampanye yang berbau SARA, rekam jejak Anies sebagai Mendikbud yang dianggap gagal, gaya bicara dianggap hanya retorika dan dianggap sering salah data.

Untuk komunikasi lebih lanjut:
Yose Rizal
Founder of PoliticaWave
HP: 0811219889
E-mail: [email protected]

(gerpol)