Politik Agama Atau Agama Politik?

217
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
All Is One

Agama adalah urusan rohani, bagaimana memiliki hati yang welas asih, berbudi pekerti luhur, damai, bijak, jujur, tulus, ikhlas, mengabdi dan menjadi berkat serta rahmat bagi seluruh alam. Politik adalah urusan duniawi, bagaimana merebut dan meraih kekuasaan, menggiring opini publik, melakukan tipu daya untuk mengalahkan pihak lawan dan semua ambisi, kepentingan, ego, nafsu dan urusan duniawi lainnya.

Jika politik dicampur dengan agama maka politiknya jadi jelek / rusak. Begitu pula jika agama dicampur dengan politik maka agamanya jadi jelek / rusak. Tidak ada agama dalam berpolitik dan tidak ada politik dalam beragama. Jika tidak paham politik maka janganlah berpolitik dan jika tidak paham agama (atau hanya paham agama secara kulit luar saja) janganlah bawa-bawa nama agama. Jika tidak paham keduanya maka janganlah mempolitisasi agama atau meng-agama-kan politik karena pasti akan hancur keduanya. Fakta dan sejarah ribuan tahun telah membuktikannya.

Yang terpenting adalah etika moral. Tanpa moral maka semuanya akan menjadi kotor. Politik yang dijalankan oleh orang-orang yang tak bermoral maka politiknya akan menjadi kotor. Agama yang dijalankan oleh orang-orang yang tak tertarik dengan prinsip moral maka agamanya juga akan menjadi kotor.

Semuanya akan menjadi kotor tanpa prinsip moral yang benar. Jadi jika disuruh memilih antara agama, politik dan moral maka yang pertama pilihlah moral terlebih dahulu maka politik dan agamanya akan otomatis mengikuti menjadi berkah dan bersih.

Salam Waras yang paling waras….ras….ras…..!!!

(Semoga saya masih sedikit lebih waras daripada mantan rektor yang profesor lulusan Amerika dan konsultan politik lulusan UI yang jualan politik agama ataupun oknum pengecut yang ngaku “ulama” tapi kena kasus pornografi.)

Muhammad Zazuli

(gerpol)