Pontianak Memanas, Dayak Tolak Penceramah FPI, tapi FPI Mau Melawan Bikin Onar

59476
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Masyarakat Dayak Tolak FPI, Oktober 2016. (Sumber: Google.com)

Berita yang didapatkan Gerilyawan mengenai situasi di Kalimantan Barat jelang kedatangan Shobri Lubis dan Bahtiar Nasir, sebagai berikut:

Pada hari Minggu 30 April 2017 pkl.19.30 – 22.00 WIB bertempat di Keraton Kesultanan Kadariyah Pontianak, Jl. Tanjung Raya 1, Kel. Dalam bugis, Kec. Pontianak Timur, Kota Pontianak :

” telah dilaksanakan pertemuan bahas tentang pernyataan Gubernur Kalbar Drs. Kornelis SH. MH dan Yohanes Nenes dalam rangka menyambut kedatangan Ustad Shobri Lubis dan Ustad Bahtiar Nasir ke Kab. Mempawah pada tgl. 6 Mei 2017 (hadit -+ 150)

Hadir dalam acara tersebut :
1. Ketua LPI Kalbar, Syarif Imran Al Habsi
2. Ketua DPC FPI Sungai Raya, Ahmad Fatih
3. Wakil ketua LPI Kalbar, Syarif Kurniawan
4.Pangeran kesultanan Kadriyah, Pangeran Dedi
5. Ustad Syahrani
6. Habib Hasan basri
7. Ketua DPC FPI Sungai ambawang.
8. Ketua DPC LPI Singkawang, Robi Sanjaya

*Acara tersebut bahasan pada intinya: Hati kita terlukai akibat dari kata kata yang tidak pantas dari seorang pejabat dari seorang Gubernur Kalbar yang diucapkan di depan umum.

1. Istana kadariah adalah untuk menegakan syiar agama Allah sebagai lembaga kesultanan harus berada di tengah harus mengayomi, dalam hal ini kami mengakomodir perasaan umat yang telah dilukai perasaanya oleh seseorang pejabat
2. Dan malam ini kita melaksanakan diskusi dengan kepala dingin untuk mencari jalan keluar jangan sampai menimbulkan hati kita panas.
3. Dan saya sudah mendapat informasi dari orang Dayak sudah membentuk pasukan pasukan yang dimotori oleh yang disebut dengan Pemuda Moreng.

Dengan adanya itu kita bukan malah takut tapi kita malah tambah semangat.

4. Seorang Gubernur tidak pantas memberikan pernyataan yang tidak pantas di ucapkan di depan umum
5. Untuk terkait dengan strategi nanti jangan diungkapkan disini karena disini banyak penyusup penyusup.

Penyampaian pengantar dari ustad Syahrani :
1. Kita harus menjaga Agama, kita menjaga umat Islam, kita harus bersatu
2. Atas nama FPI kalbar, saya mengawali pembicaraan ini, setiap umat harus peduli dengan perkara perkara umat Islam.
3. Kita sudah berapa kali sudah dilecehkan, kita sudah berapa kali diusik, disini banyak intel intel yang menginteli kalian
4. Jangan bilang orang Islam kalau tidak peduli dengan umat Islam,
5. Sekarang yang menjadikan kita marah siapa dan memancing mancing kita marah siapa duluan, kita sudah sabar, tetapi kita terus dipancing biar kita marah
6. Maka kita harus bersatu, hanya satu kata Dia jual kami borong. Allahuakbar

Penyampaian dan masukan masukan dari antara lain :

– Ketua POM, Agus
– Ketua FPI Sungai Raya, Ahmad Fatih
– Ketua DPC Singkawang, Robi Sanjaya
– Ketua LPI DPC Sungai ambawang

Pada intinya pertemuan tersebut :

1. Menyayangkan pernyataan Gubernur Kalbar dan Yohanes Nenes yang akan menjadi yang terdepan menolak kedatangan Ustad Shobri Lubis dan Ustad Bahtiar Nasir yang akan ke Kab. Mempawah Kalbar dan akan melaksanakan penghadangan di Bandara Supadio Pontianak
2. Dan apabila dari masyarakat Dayak betul betul akan menghadang kedatangan Ustad Shobri Lubis dan Ustad Bahtiar Nasir maka hanya satu kata Dia jual kami beli ( apa pun yang terjadi akan dilawan)
Ikan bawal jual terong, Dia jual kami borong.

Pada pkl 21.30 dari masing masing ormas mengeluarkan 2 orang perwakilan untuk membicarakan mengatur setrategi dan mengambil sikap secara rahasia berkumpul di ruang dalam Keraton dan hasilnya akan disampaikan kepada semua yag hadir mengikuti rapat.

Setelah melaksanakn rapat diruang secara tertutup dan disampaikan kepada yang hadir bahwa nanti persiapkan pada tanggal 6 Mei 2017 dan kuatkan Ukuwah.

– Rencananya akan ada penjemputan KH. Shobri Lubis setelah sholat Jumat 5 Mei 2017, sekira pkl 13.00 di Bandara Supadio KKR dengan kekuatan massa Full dari DPD FPI Pontianak dan DPC Kec Sui Raya KKR untuk mengantisipasi penghadangan dari massa Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat (DAD).

Menurut nya mereka siap menghadapi massa Dayak apabila mencoba menghadang kedatangan KH. Shobri Lubis.

Untuk itu kami kami lakukan hal bahwa tuntutan awal dari Pok Dayak tidak menginginkan kehadiran Habib Riziq saja adapun jika yg hadir bukan Habib Riziq masih dapat diterima.
Kami menyiapkan pengamanan . Penyekatan dan lokalisir dengan kekuatan Gabungan Polri dan TNI agar kedua kubu tidak bertemu.

Langkah langkah F Sebar antisipasi tersebut sebagai berikut :

1. Kord Dit Intelkam – Sat Intel Res.
2. Laks patroli di-tempat2/areal pok Islam (yg ikut musyawarah malam minggu – utamanua FPI dan pok DAD) dan selalu kordinasi dgn Kominda pontianak dan KKR.
3. Berkoordinasi dgn linsek, kesbang pol, fkub, Ormas dan satuan TNI ( up patroli gab ).
4. Kord dgn Polresta Ptk dan Res Mampawah (terutama pihak Angkasa Pura Bandara Supadio dlm rangka Pengamanan)
4. Patroli dilaks juga ol jajaran Sat Sbr jjrn Polda ( up giat Patroli gab Linsek dan komunitas masy di tingkatkan ).
5. Pantau sikon dan konsolidasi sesuai perkembangan.

(gerpol)