Jakarta- Setelah sempat mengalami penurunan elektabilitas saat Ahok ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama, kini elektabilitas pasangan Cagub-Cawagub nomor urut dua Basuki-Djarot kembali mengalami kenaikan dengan pesat.
Sidang yang dijalani oleh Ahok rupanya malah membukakan mata warga DKI bahwa apa yang dituduhkan kepadanya tidaklah murni kasus pelanggaran hukum melainkan hanya sebuah usaha dari komplotan preman yang dibayar oleh salah satu Paslon untuk menjatuhkan Ahok dalam Pilkada.
Selain sidang, debat resmi Pilkada yang diselenggarakan oleh KPUD DKI juga telah berhasil menunjukan mana yang calon yang pantas untuk memimpin Ibu Kota Negara.
Hasil survei terbaru dari lembaga survei Populi Center membuktikan angka elektabilitas Ahok-Djarot ada pada 36.7%, di urutan kedua pasangan Anies-Sandi dengan angka 28.5% dan pasangan Agus-Sylvi mendapat angka paling buncit yaitu 25%
Berita rekomendasi:
- Terbukti Stres, Habis Debat AHY Langsung Moshing
- Mirip Vicky, AHY Debat Kerap Pakai Bahasa Asing
- AHY Klaim Unggul dalam Debat, Netizen: Unggul Bodohnya
Selain itu Populi juga merilis survei penampilan Paslon saat debat 13 januari lalu, menurut hasil survei, 36.5% masyarakat DKI berpendapat yang paling unggul dalam debat tersebut adalah pasanganan Ahok-Djarot, di urutan ke dua ada pasangan Anies-Sandi dengan angka 25.5% dan lag-lagi Paslon Agus-Sylvi mendapat angka paling rendah yaitu 17.8%
Saat ditanya mengenai siapa Paslon yang paling paham mengenai permasalahan di DKI Ahok-Djarot kembali mendapat angka tertinggi yaitu 44.2%, Anies-Sandi 22.3% dan Agus-Sylvi 15.8%
Terakhir masyarakat diminta pendapat Paslon manakah yang paling jelas programnya untuk mengatasi permasalahan di Ibu Kota, dan hasilnya Paslon Ahok-Djarot masih mengungguli Paslon lainya dengan angka 37.7%, Anies-Sandi 26% dan Agus-Sylvi 17.7%
Angka buncit dalam survei yang didapatkan Agus-Sylvi tentunya membuktikan bahwa masyarakat Jakarta masih waras dalam menilai siapa yang layak untuk memimpin mereka.
(gerpol)