Presidium Alumni 212 Tebar Ancaman: Kalau Ahok Dibunuh, Saya Siap Masuk Penjara!

2886
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Ustad Sambo, Guru Agama Prabowo

Anggota Presidium Alumni 212 KH Habib Idrus Jamalullail mengatakan, pelaku penistaan agama tidak layak menjadi pemimpin. Menurut Idrus, itulah alasannya dibentuk Tamasya Al Maidah, yakni untuk mengawasi kecurangan pemilu.

Bahkan Idrus menyebut, dirinya siap ditahan jika ada orang lain yang membunuh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Allah saya dihina, kalau Ahok dibunuh, saya siap masuk penjara,” ujarnya di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Senin (17/4).

Baca:

Sementara itu, Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo, meminta semua pihak untuk tidak mengkhawatirkan gerakan Tamasya Al Maidah. Sebab menurutnya gerakan ini tidak intimidatif, karena tujuannya justru bersenang-senang sambil mengawasi kecurangan.

“Sebenarnya sederhananya ini tamasya, wisata, happy-happy lah. Kenapa harus takut,” kata Sambo.

Dia mengatakan, nantinya para peserta Tamasya Al Maidah diminta untuk mengawasi dan mendokumentasikan setiap kecurangan. Mereka mengaku datang untuk mendukung aparat dan Bawaslu menindak kecurangan.

“Kalau terjadi, kita sorakin, ‘woi, tindak dong’. Nah beberapa kali terjadi sebelumnya, tapi dibiarkan,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Ustaz Sambo ini mengatakan, para peserta Tamasya Al Maidah tidak akan mengganggu jalannya pemungutan suara. Mereka juga berjanji untuk tidak memenuhi TPS.
“Tidak ada kita mengintimidasi karena nanti jaraknya 20-30 meter. Jangan ada ketakutan-ketakutan terlalu paranoid,” katanya.
Dia yakin, jika Pilgub Jakarta berjalan jujur dan adil, Anies-Sandi akan memenangkan pertarungan ini. Sementara jika paslon nomor tiga itu kalah, dia meyakini ada kecurangan.
Sementara itu, Idrus juga mengingatkan, dalam sejarah Islam, pertempuran memenangkan peperangan tak dapat diraih hanya dengan istigasah dan memanjatkan doa-doa. Setiap pertempuran butuh aksi untuk memenangkannya.
“(Perang) Uhud (umat Islam) hampir menang, tapi kalah karena banyak umat Islam silau dengan harta,” ujarnya.
(kumparan/gerpol)