Anies Baswedan memuji Firaun sebagai sosok yang jujur. Tidak sekadar jujur kata Anies, “Firaun jujur sekali”. Pujian Anies pada Firaun tidak hanya diucapkan sekali, tapi berkali-kali.
Dalam debat pertama, 13 Januari 2017, Anies memuji Firaun jujur. Dan saat ia kampanye di Masjid Al-Azhar, 15 Januari 2017, Anies kembali mengulangi ucapannya, bahwa “Kalau jujur, Firaun itu jujur sekali.”
Pujian Anies ini bertentangan bahkan berlawanan dengan Al-Quran yang tidak pernah menyebut pujian sama sekali terhadap Firaun. Karena, dalam Al-Quran, Firaun adalah potret manusia paling durhaka, sampai-sampai mengaku sebagai Tuhan. Na’udzubillah.
Berikut tindakan dan sifat negatif Firaun seperti yang ditegaskan oleh Al-Quran:
1. Manusia Paling Congkak.
Fir’aun adalah manusia paling congkak di muka bumi. Dia telah memakai pakaian kesombongan yang sebenarnya hanya milik Allah swt.
وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي الأَرْضِ-٨٣-
“Dan sungguh, Fir‘aun itu benar-benar telah berbuat sewenang-wenang di bumi.”
(Yunus 83)
Berita Terkait Anies Baswedan
- Terungkap! Gara-Gara Survei Turun Terus, Anies Minta Dukungan FPI
- Web PKS: Anies Baswedan Itu JIL dan Syiah, Nah Loh!
- Anies Minta Dukungan FPI, Jubir Anies: FPI Gak Pernah Sekolah
- Anies Minta Restu FPI, Peneliti: Tukang Tenun Lagi Mabuk
- Rizieq Shihab: Anies Baswedan Sejalan dengan FPI
- Duh Mesranya Rizieq dan Anies
- Sedikit Pelajaran Sejarah untuk Anies Baswedan
2. Melampaui batas.
Semua yang dilakukan Fir’aun telah melampaui batas. Jika kita bertanya tentang kebengisan, maka dialah yang paling bengis. Jika kita bertanya tentang kesombongan, dia lah manusia paling sombong. Tidak ada batasan dalam dirinya. Dia melakukan apapun yang dia inginkan.
اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى -٢٤-
“Pergilah kepada Fir‘aun; dia benar-benar telah melampaui batas.”
(Thaha 24)
3. Menjerumuskan Rakyat dalam Kefasikan.
Fir’aun selalu meremehkan rakyatnya. Mereka selalu dibodohi, dibungkam dan dibius sehingga tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak bisa mengutarakan pendapatnya. Tidak bisa bergerak melawan apalagi memberontak.
فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْماً فَاسِقِينَ -٥٤-
“Maka Fir‘aun dengan perkataan itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh kepadanya. Sungguh, mereka adalah kaum yang fasik.”
(Az-Zukhruf 54)
4. Menyiksa Rakyatnya: Menyembelih Anak Laki-Laki
إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعاً يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءهُمْ-٤-
“Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka.”
(Al-Qashas 4)
5. Bebal (Tidak Mau Mendengar Pendapat Lain)
Tidak ada yang boleh memberi pendapat berbeda dengan Fir’aun. Ketentuannya adalah ketentuan yang mutlak dan tidak bisa dibantah. Perintahnya harus dilaksanakan tanpa ada seorang pun yang boleh melawan. Masyarakat harus diam dan hanya berkata “iya”.
قَالَ فِرْعَوْنُ مَا أُرِيكُمْ إِلَّا مَا أَرَى-٢٩-
“Fir’aun berkata, “Aku hanya mengemukakan kepadamu, apa yang aku pandang baik.”
(Ghofir 29)
6. Mengaku Tuhan
Karena memiliki kekuatan sementara rakyat telah dibodohi, Fir’aun merasa tidak butuh kepada siapapun dan tidak ada yang bisa menandinginya. Akhirnya dengan penuh kesombongan dia mengaku sebagai Tuhan.
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي -٣٨-
Dan Fir‘aun berkata. “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku”
(Al-Qashas 38)
dan tindakan serta sifat-sifat buruk lainnya.
Harusnya dalam konteks Pilkada, Anies mengingatkan tindakan dan sifat buruk Firaun itu, khususnya zalim pada rakyat dan pengakuan atas Tuhan yang membuatnya menjadi manusia paling durhaka (gerpol).