Rachel Melaporkan Akun Rachel Soal Anies Syiah, Loh Kenapa?

4084
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Rachel Maryam melaporkan Rachel Maryam

Anggota Komisi I DPR RI, Rachel Maryam Sayidina melaporkan akun Twitter yang menyerupai akun Twitternya ke Polda Metro Jaya. Akun Twitter dengan nama yang mirip dengan miliknya itu dinilai telah menyebarkan kebohongan kepada publik.

“Saya hari ini datang untuk melaporkan pemalsuan akun Twitter saya. Ada sebuah akun Twitter pura-pura jadi diri saya, menggunakan foto saya dan gunakan nama akun sekilas tampak sama dengan akun Twitter saya,” jelas Rachel kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Baca: Astagfirullah, Rachel Kecewa Ternyata Anies Syiah

Rachel mengungkap, akun Twitter itu berkicau tentang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang seolah-olah keluar dari pemikirannya. Rachel sendiri adalah juru bicara paslon nomor urut 3.

“Akun twitter ini sudah posting berita yang tidak sesuai dengan pikiran dan pendapat saya. Isi cuitannya banyak sekali, yang pasti tidak sejalan dengan pemikiran dan pandangan saya,” terang Rachel.

“Awalnya Simpati sama mas Anies karna Santun & Muslim, Tapi ternyata…..Saya kecewa dibohongi #SyiahBersamaAnies,” demikian bunyi salah satu isi cuitan twitter palsu yang dipersoalkan Rachel.

“Isi cuitannya seakan saya kecewa dengan paslon saya, memframing bahwa mas Anies bersama Syiah dan saya anggap ini muatan fitnah,” ucap Rachel.

Rachel melaporkan akun Twitter tersebut agar menjadi pembelajaran. Menurutnya, kampanye politik harus dilakukan dengan cara-cara sehat.

“Saya laporkan agar jadi pembelajaran bahwa kita ingin Pilkada sehat sehingga harus gunakan cara-cara yang sehat dan saya tidak ingin hal-hal ini terjadi lagi,” kata Rachel.

Sekilas akun twitter palsu @cumaracheI mirip dengan nama akunny @cumarachel. Perbedaannya, akun twitter palsu menggunakan huruf l diganti dengan huruf i (kapital).

Pembuat akun Twitter palsu memasang foto dan background serta bio yang sama persis dengan akun asli miliknya. Akun twitter Rachel yang asli memiliki follower ribuan, sementara akun twitter palsu hanya ratusan.

“Fotonya, background-nya, bionya semua sama. Bedanya di bio-nya kalau punya saya yang asli pakai bismillah, yang palsu basmalah,” ungkapnya.

Rachel merasa dirugikan dengan akun palsu tersebut. Ia khawatir, apa yang dicuitkan oleh akun palsu itu ditersebar ke mana-mana sehingga memberikan informasi yang salah tentang dirinya.

“Bukan hanya rugikan saya pribadi, tapi seluruh pengguna Twitter karena sampaikan berita miss leading dan berita bohong,” lanjutnya.

Laporan Rachel tertuang dalam Tanda Bukti Laporan (TBL) bernomor laporan LP/1899/IV/2017/Dit.reskrimsus. Rachel melaporkan pencemaran nama baik dan firmah melalui media elektronik sesuai dengan Pasal 27 (3) juncto Pasal 45 (1) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

(detikcom/gerpol)