Kunjungan Raja Salman membuka mata kita bahwa ternyata beliau adalah orang yang toleran dan moderat. Buktinya beliau mau salaman sama Ahok, beda dengan Arab KW disini yang suka caci maki dan mau bunuh Ahok. Beliau mau salaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, beda dengan Arab KW disini yang ternyata justru lebih arab dari orang arab sendiri. Beliau mau berlibur ke Bali, beda dengan arab KW yang bilang Bali haram dan kafir. Beliau memberi fasilitas haji gratis kepada keluarga Densus yang syahid demi memerangi teroris, beda dengan arab KW yang benci dan gemar mengutuk tim Densus.
Baca:
- 9 Fakta yang Ungkap Raja Salman Melenceng dari Ajaran Wahabi
- Terbongkar, Raja Salman Mencari Romantisme di Bali
- Jawa Timur Menolak Paham Wahabi
Raja Salman memanggil Jokowi dengan sebutan Yang Mulia Presiden RI sementara arab KW disini pimpinan Rijik Brizik manggil Jokowi dengan sebutan kodok, kafir, keturunan PKI. Raja Salman dua kali panggil Puan karena ingin kenal keturunan Sukarno sementara arab kw disini menganggap kaum nasionalis sebagai PKI.
Beliau sholat di masjid pake sepatu, beda dengan arab KW seperti Jonru dan cecunguk2nya yang menghina Jokowi yang ke masjid pake kaos kaki. Pesawat Raja Salman ada tulisannya God Bless You beda dengan arab KW yang anti ucapan God Bless You. Putri-putri Raja Salman ga pake hijab, beda dengan arab KW yang suka merendahkan wanita yang tak berhijab. Beliau berpidato bahwa ekstremisme, fundamentalisme dan terorisme adalah musuh bersama, beda dengan arab KW yang bilang teroris adalah mujahid pejuang Allah.
Apalagi pentolan geng senggol bacok Bibib Brizik yang koar-koar katanya Raja Salman datang ke Indonesia mau nemuin dia tapi ternyata malah ga sudi ketemu benalu itu. Raja Salman justru mau ketemu dan salaman sama Ahok musuh bebuyutannya. Meski sudah ngemis-ngemis agar bisa ketemu dan ikut dengerin pidato beliau di gedung DPR tapi pihak protokol kerajaan Arab tetep ga sudi membiarkannya datang apalagi ketemu Raja. Pihak protokol kerajaan Arab ga mau merendahkan dirinya ketemu dengan biang kerok, tukang bikin rusuh dan onar seperti Rijik. Emang siapa ente?
Raja Salman justru mau bertemu dan bersalaman dengan orang yang dituding sebagai penista agama. Jika benar Ahok menista agama, tentu Raja Salman tidak sudi bertemu dengan Ahok kan? Ini bukti bahwa tudingan penista agama hanyalah fitnah saja demi tujuan politik kelompok tertentu. Sedangkan Rijik yang koar-koar dan mengaku sebagai pembela agama justru Raja Salman tidak sudi menemuinya. Jika benar Jijik eh Rijik adalah pejuang agama, tentu Raja Salman bersedia menemuinya. Ini juga adalah bukti bahwa Rijik bukanlah pembela agama melainkan hanya penjual agama demi kepentingan pribadi dan kelompok politik tertentu saja.
Raja Salman yang hafidz Quran sejak umur 10 tahun ternyata lebih suka dan kagum dengan prestasi dan kejujuran Ahok yang katanya cina kapir dibandingkan dengan si Rijik Brizik yang keturunan arab tapi bisanya cuma jadi biang kerok berkedok agama dan jadi benalu yang tak tahu malu. Hal ini menunjukkan pada kita siapa yang agamanya asli dan agamanya palsu alias KW.
Raja Salman lebih menghargai Ahok dibandingkan Rijik Brizik yang di mata beliau ternyata bukan siapa-siapa itu. Dianya saja yang kege-eran dan gede kepala merasa diri sudah jadi tokoh nasional yang disegani padahal di mata orang lain dia hanya benalu yang tak tahu malu. Di Arab Saudi orang yang suka memfitnah dan melawan pemerintah seperti Rijik pasti sudah langsung dipancung dan dihukum mati. Mana mau Raja Salman ketemu dengan kriminal seperti itu.
Kunjungan Raja Salman telah menunjukkan pada orang Indonesia bahwa Islam yang sejati adalah moderat, toleran dan rahmatan lil alamin. Hanya Islam KW dan kelompok Islam kemaren sore saja yang radikal, fanatik, dan mau benar serta menang sendiri. Yang KW ternyata memang lebih norak dan lebay daripada yang kwalitas ORI. Ini adalah tamparan keras bagi makhluk penghuni bumi datar seperti Brizik, Jonru, Fuckri Hamzah, Tengku Zulkarnaen dkk. Semoga mereka segera sadar diri, malu, bertobat dan kembali ke jalan yang benar serta segera mau pindah kembali ke planet bumi bulat karena planet bumi datar sebenarnya sudah musnah dan kiamat sejak 1000 tahun yang lalu….
Salam Waras
Muhammad Zazuli