Hingga saat ini, terdapat 11 laporan dugaan pidana yang dilakukan Rizieq. Enam laporan tersebut dibagi dalam empat kasus, yaitu fitnah uang PKI, penistaan terhadap agama Nasrani, penghinaan terhadap lambang negara Pancasila, mencaci Kapoda Metro otak Hansip. Angkatan Muda Siliwangi (AMS), putri Bung Karno Sukmawati , PP PMKRI, Student Peace Institute (SPI), GMKI cabang Kupang, Rumah Pelita, warga bernama Esthomihi dari Tambun Bekasi, Jaringan Intelektual Muda Anti Fitnah (JIMAF), Solidaritas Merah Putih, Advokat Rumah Hukum Kelapa Gading, bahkan ada juga anggota hansip Eddy Soetono yang melaporkan Rizieq karena dianggap menistakan profesi hansip karena menghina Kapolda Jabar dengan sebutan “Jendral otak hansip”.
(baca: Ini Dia 11 Laporan Terkait Kezaliman Mulut Rizieq Shihab)
Sebelumnya Rizieq Shihab sangat jumawa dan merasa besar kepala seolah hukum tidak sanggup menyentuhnya terutama setelah rangkaian demo besar-besaran beberapa waktu yang lalu. Tidak kurang bahkan presidenpun dimaki dengan ucapan kasar Guoooblooooog, antek PKI, Kodok dan sebagainya. Di hadapan aparat dan petinggi TNI Polri pun dia masih berani berteriak lantang “Bunuh, Bunuh….!!!” Pengaruh Rizieq membuat beberapa tokoh dan kelompok politik ingin memanfaatkannya. Harapannya adalah Ahok dipenjara, Jokowi lengser, Khilafah tegak dan NKRI tinggal menjadi sejarah.
(baca: Senin, Rizieq Jadi Tersangka Fitnah “Palu Arit” dan Langsung Ditahan)
Adat Sunda juga pernah dia lecehkan dengan mengganti salam Sampurasun menjadi Campur Racun yang membuat FPI sempat dihadang oleh ormas Sunda. Bukannya sadar dan instropeksi diri tapi orang tua ini justru makin nekad dan menjadi-jadi. FPI sempat memukuli anggota GMBI pake kayu bahkan kemudian malah membakar markas mereka.
(lihat: Eksklusif! Foto-Foto GMBI, Ormas Sunda, Jadi Korban Kekejaman FPI)
FPI juga sempat membubarkan paksa aksi kemanusiaan berupa pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh PDIP.
(baca: Biadab! Baksos Pengobatan Ahok-Djarot Dibubarkan FPI)
Tapi Rizieq seakan terkena batunya saat dia mulai berani berurusan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri karena menganggap pidato Megawati sebagai penistaan agama. Mungkin ini bisa menjadi akhir tragis dari ormas radikal dan intoleran yang sempat jumawa selama bertahun-tahun ini, Bahkan beberapa tokoh dan kelompok pendukungnya saat ini mulai ikutan mundur karena takut akan ikut tenggelam bersamanya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara terkait protes Rizieq ini sebagai berikut : “Sekiranya Rizieq Shihab memang akan berhadapan dengan Ibu Ketua Umum Partai, maka sebagai Sekjen Partai saya tegaskan siap berhadapan dengan Rizieq. Lebih-lebih dia selama ini telah mengobarkan rasa kebencian dan memecah belah bangsa.
Seluruh jajaran PDI Perjuangan satu komando untuk membela kehormatan dan martabat Ibu Ketua Umum dan Partai. Bagi kami komitmen terhadap fondasi berbangsa dan bernegara tidak bisa ditawar. Bagi yang akan merongrong kewibawaan Bapak Presiden Jokowi dan Pak Wapres JK, PDI Perjuangan akan membela pemerintahan yang sah dan konstitusional.” tegas Hasto.
(baca: Hahaha! Rizieq Diketawain Megawati)
Sadar akan posisinya yang mulai terpojok apalagi setelah beberapa koleganya tertangkap atas dugaan makar Rizieqpun mulai mengatakan keinginannya melakukan mediasi dengan beberapa pihak yang melaporkan dirinya. Dia bilang “Janganlah kita coba saling lapor karena ini bisa mengantarkan kepada konflik horizontal. Mestinya, kepolisian menjembatani,” kata Rizieq di Kompleks Parlemen setelah dia curhat dan mengadu kepada sejumlah anggota DPR.
Meski sebelumnya dia selalu ngotot berteriak lantang “Bunuh, Bunuh…” dan melakukan demo besar-besaran untuk memaksakan kehendaknya dan menekan bahkan mengancam pemerintah untuk mengikuti kemauannya tapi ketika posisinya di ujung tanduk diapun mulai memelas dan memohon penyelesaian secara kekeluargaan “Jangan hanya dengan Megawati, tetapi juga dengan PMKRI, Sukmawati, dan lainnya. Ayo kita duduk bareng diskusi nasional,” jelas Rizieq.
(baca: Ngehek! Rizieq Minta Kasusnya Diselesaikan Kekeluargaan. Cemen Ente!)
Meski demikian kasus hukum yang sekarang sedang menjerat Rizieq tetap dilanjutkan demi tegaknya hukum di Indonesia persis seperti kampanye Rizieq sebelumnya soal Ahok dengan berteriak “Mari tegakkan hukum atas penista agama”, hanya saja kali ini justru Rizieq sendiri yang jadi pihak yang dilaporkan. Ada kemungkinan dia juga akan segera menjadi tersangka. Bayangkan media akan terus memberitakan pemeriksaannya secara berkali-kali atas berbagai kasus pelanggarannya sehingga tidak ada waktu lagi untuk orasi, provokasi dan aksi anarkis.
Tidak itu saja, Kapolri Jendral Tito Karnavian juga sudah memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki penghinaan bendera Merah Putih saat aksi unjuk rasa FPI di Mabes Polri kemarin saat menuntut 3 Kapolda dicopot. Dalam sejumlah tayangan video dan foto dokumentasi yang beredar, beberapa bendera Merah Putih dibubuhi tulisan Arab dan gambar pedang seperti bendera Arab Saudi. Tito mengatakan, ada pasal yang mengatur bagaimana memperlakukan lambang negara, termasuk bendera.
“Bendera Merah Putih tidak boleh diperlakukan tidak baik, di antaranya membuat tulisan di bendera dan lain-lain, itu ada UU yang mungkin di negara lain tidak dilarang, tapi di negara kita dilarang, ada hukumannya satu tahun. Kita melihat sportivitas. Jangan sampai nanti mohon maaf, akal-akalan bilang enggak tahu padahal tahu, itu namanya berbohong untuk melindungi diri sendiri,” kata Tito.
Jab, upper cut, swing, hook daaaan……… KNOCK DOWN !!!
Salam Waras
(facebook.com/muhammadzazuli/gerpol)