Rocky Gerung dari “Filosof ILC” Jadi Penghibur Gurita Cikeas

1058109
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Jakarta-Siapa yang meragukan harta Cikeas hari ini? Bukan hanya mampu membayar preman berkostum agama, namun juga mampu membeli otak seorang yang katanya intelektual. Ulasan netizen dengan akun @LaskarCikeas dalam kultwitnya mengkuliti orang-orang yang dikenal sebagai cendekiawan namun bisa turun kelas menjadi sekedar ‘Penghibur’ bagi Cikeas.

Berita rekomendasi: 

Mari kita simak bersama kultwit selengkapnya dari @LaskarCieas dengan tajuk “Mendekonstruksi Filosof Hoax Rocky Gerung” :

  1. Baru dua bulan lalu terdakwa pemred Obor Rakyat meminta maaf, mengaku bersalah, dan menyesal
  2. Pemred Obor Rakyat mengaku bersalah karena telah menyusun dan menyebarkan hoax selama berjalannya Pilpres 2014
  3. Tapi baru saja kemarin di acara Indonesia Lawyer Club Rocky Gerung, seorang akademisi-filosof yg saat ini sedang alih profesi
  4. Rocky Gerung @rockygerung sedang alih profesi menjadi mentor pasangan AHY dan sedang berilusi tentang ancaman totalitarian
  5. Ilusi Rocky bukan sesuatu yg baru. Sejak jd mentor AHY, dosen UI ini aktif komentar dan menulis di media ala seorang partisan
  6. Ternyata Gurita Cikeas melaui tangan sponsor konglomerat Wisnu Wardhana telah melilit Rocky Gerung
  7. Rocky gerung seorang akademisi – filosof yg sekarang sering nongkrong di gedung apartemen mewah milik Wisnu di daerah SCB @ulinyusron
  8. Lilitan gurita Cikeas membuat filosof bernama Rocky Gerung ini turun kelas menjadi filosof Hoax
  9. Tentu saja kisah turun kelas ini karena sang filosof ini harus turun tangan jadi pembela dinasti Cikeas
  10. Seorang filosof-pun tak bisa lepas dari basis materialnya. Boleh saja dia melakukan akrobatik intelektual dan mendekonstruksi pemikiran
  11. Tapi realitasnya kita harus akui. Bahwa Rocky Gerung hanya seolah partisan yg sedang membela tuannya
  12. Bahkan yg menarik saat ini sebagai filosof pembela liberalisme secara naif Rocky telah bersekutu dengan kaum fasis agama
  13. Rocky tlah bersekutu dengan kaum fasis agama FPI dan begundalnya, yg berlindung dibalik kebebasan utk membabat lawannya
  14. Perselingkuhan antara liberalisme naif dg fasis agama ini bs tjd krn mereka mmg memiliki basis material yg sama dibawah Gurita Cikeas
  15. Lihat saja orang seperti Ulil Absar Abdalla @ulil , tokoh JIL yg dihujat FPI karena membawa pemikiran Islam Liberal
  16. Justru hari ini @ulil bsa bersekutu dengan Fasis agama FPI yg dia lawan sebelumnya karena memiliki basis material yg sama
  17. Rachlan Nashidik @ranabaja yg dulunya aktivis pembela HAM dg gaya pemikir liberal, kini juga hrs berada dlm posisi yg sama dg FPI Rizieq
  18. Rachlan Nashidik dan Habib rizieq berada dlm posisi yg sama karena mereka dibawah naungan Gurita Cikeas
  19. Jadi, jangan tertipu dg cara berpikir filosof liberal naif @rockygerung tanpa bongkar selubung kep. ekonomi-politik dibalik pemikirannya
  20. Cara pikir dekonstruktif dr @rockygerung hrs didekontruksi jg agar kita paham betul apa yg tersembunyi dibalik pemikiran dekontruksinya
  21. Apa yg sedang @rockygerung bela? Apakah ia betul bela nilai2 liberalisme atau dia sedang membela kepentingan ekonomi politik tertentu?
  22. Dekontruksi hrs dicurigai dg dekonstruksi pula. Jika tidak kita akan tersihir oleh Partisan berjubah Filosof/Musang berjubah intelektual
  23. Sdh lama intelektual-filosof seperti Rocky Gerung selama ini seperti di menara gading yg tidak tersentuh
  24. Seolah bebas kepentingan, padahal Rocky tengah jadi intelektual tukang atau intelektual balsem yg dipesan sesuai keinginan sponsornya
  25. Mari kita dekonstruksi satu persatu akrobatik pemikiran Rocky Gerung
  26. Mulai saja yg paling sederhana. Rocky Gerung tentang Hoax dan penguasa
  27. Kata Rocky “Pembuat Hoax terbaik adalah penguasa. Sebab mereka memiliki peralatan untuk berbohong, termasuk media mainstream”
  28. Pernyataan ini muncul krn @rockygerung memang tidak pernah belajar ilmu politik
  29. Kalaupun masih sempat baca buku ilmu politik, paling yg diketahui Rocky hanya state versus society, penguasa versus rakyat
  30. Dalam cara berpikir oposisi biner seperti itu, penguasa atau pemerintah dianggap pusat kekuasaan dan memiliki segalanya
  31. Sedangkan alam cara berpikir oposisi biner, non penguasa dianggap tak berdaya dan tidak memiliki apapun
  32. Itu pelajaran ilmu politik thn 1970-an. Perspektif kekinian, kekuasaan itu tidak terpusat melainkan menyebar. Kekuasaan ada dimana-mana
  33. Kekuasaan tidak hanya di Presiden tapi jg di tentara, Konglomerat, Ulama, sampe Gurita Cikeas-pun masih memiliki kekuasaan
  34. Karena kekuasaan ada dimana-mana maka produser Hoax bisa berasal darimana saja karena memiliki sumberdaya
  35. Gurita Cikeas juga punya dana dan pengaruh yg membuat bisa menjadi produsen hoax ala obor rakyat
  36. Habib Rizieq pun punya pasukan cyber yg setiap hari membuat meme utk membela dan menyerang
  37. Mesin hoax yg paling produktif justru dari oposisi Jokowi saat ini. Mesin inilah yg mengangkat isu2 provokatif utk delegitimasi Jokowi
  38. Bahkan tidak segan mesin hoax oposisi Presiden Jokowi saat ini mendaur ulang isu usang ala obor rakyat, khas Gurita Cikeas
  39. Pencipta hoax yg sempurna itu hanya berlaku dlm sebuah rejim yg betul2 totaliter yg bisa memonopoli informasi
  40. Lihat saja di Indonesia skr. Semua informasi bisa didapatkan dari mana saja, bahkan sumbernya banyak dari medsos
  41. Skr orang lbh banyak dpt informasi dr medsos, maka jd aneh khayalan sang filsuf yg katakan hoax hanya bisa berhasil dg media mainstream
  42. Bahkan di Indonesia, media massa yg besar itu tidak dimiliki pemerintah, malah dimiliki swasta spt Bakrie dan Chairul Tanjung
  43. Jadi gugur sudah ilusi pertama si filsuf Rocky @rockygerung bahwa hoax terbaik dilakukan penguasa
  44. Penguasa sendiri hanya sibuk bertahan dan bahkan jdi penganjur dri gerakan internet sehat dan menyerukan anti hoax
  45. Logika @rockygerung jd terbalik. Pihak yg jadi sasaran tembak dan target delegitimasi terus2an justru disebut sbg pembuat hoax terbaik
  46. Untuk membela pemikiran liberalnya, Rocky harus membela cara2 fasisme oposisi pemerintah dlm manfaatkan ruang kebebasan
  47. Itulah sebabnya @rockygerung tidak pernah menyerang provokasi FPI Rizieq karena menganggapnya korban
  48. Sampai disini gaya liberalis @rockygerung dimanfaatkan oleh kaum fasis agama utk melawan tindakan tegas pemerintah thdp Hoax
  49. Kaum fasis agama spt FPI dan Rizieq dapat angin dan mendapat dukungan dari kaum Liberal naif spt @ulil , @ranabaja dan @rockygerung
  50. Yg mengherankan, sang filsuf @rockygerung tidak pernah mengutarakan pendapatnya soal hoax angka 10 juta TKA Cina yg jelas2 berita bohong
  51. Tak pernah sang filsuf Rocky bahas bagaimana hoax2 belakangan ini dimunculkan utk memicu pertikaian horizontal, pertikaian ras dan agama
  52. Motif penyebar hoax juga tak pernah dibahas oleh sang filsuf Rocky Gerung yg sudah dibawah kendali Gurita Cikeas
  53. Hoax tdk berada di ruang kosong. Dunia liberal yg dibayangkannya meng-andaikan tdk ada power game ekonomi/politik dari para pembuat hoax
  54. Rocky Gerung jelas ahistoris. Demokrasi dan ruang kebebasan seringkali jadi pintu masuk dari fasis agama
  55. Fasis agama menunggangi demokrasi utk berkuasa. Tapi setelah berkuasa, mereka mulai tutup ruang kebebasan dengan memonopoli kebenaran
  56. Demokrasi perlu dijaga dengan aturan main. Krn demokrasi tdk berarti bisa gunakan kebebasan sebebasnya yg bisa rugikan kebaikan bersama
  57. Di sini dlm demokrasi ada batas-batas kebebasan karena ada kepentingan umum @budimandjatmiko @evndari @susetyopr @kangdede78 @sahaL_AS
  58. Sebagai partisan pemula, @rockygerung juga perlu belajar soal komunikasi politik
  59. Rocky mengkritik Ahok karena menyajikan data yg benar tapi dibilang hoax karena mjd pesan politik saat debat kemarin
  60. Ahok sbg kandidat pilkada tentu punya strategi komunikasi politik utk framing dg angkat keunggulan prestasinya dan menangkis serangan
  61. Rocky Gerung tidak bisa membedakan antara marketing politik dengan fitnah atau hoax
  62. Ahok menyampaikan prestasi dengan framing tertentu adlh strategi komunikasi politik. Dan itu jelas berbeda dengan fitnah obor rakyat
  63. Jd aneh klo menurut ilusi @rockygerung data bisa benar tp yg hoax itu pesan politik-nya? Bukankah itu jg namanya kebebasan berpendapat?
  64. Jadi kalau ada penyampaian pendapat dengan framing tertentu apakah hoax? Jadi @rockygerung gagal dlm membangun argumennya
  65. Sekali lagi krn @rockygerung mulai dengan kepentingan pesanan utk menyerang Ahok
  66. Dengan bangunan argumen yg salah akhirnya membuat @rockygerung juga salah menarik kesimpulan
  67. @rockygerung menyebut rezim saat ini panik, krisis dan mengarah ke sistem totalitarianisme.Kesimpulan ini jelas dipaksakan
  68. Maklum @rockygerung tdk belajar ilmu politik, shg tidak bisa bedakan antara totaliter, otoriter dan penegakan hukum dlm sistem demokrasi
  69. Jelas @rockygerung bombatis untuk cari perhatian saja. Dlm sistem totaliter, tidak mungkin ada ruang demo besar2an spt aksi 411 dan 211
  70. Tidak mungkin dlm totaliter ada mesin medsos binaan gurita cikeas yg bisa sebarkan hoax setiap hari
  71. Dlm totalitarian, tdk mungkin Rocky bebas kritik di ILC tanpa mulut diplester atau siaran di sensor. Jelas @rockygerung sangat lebay
  72. @rockygerung bisa diberi julukan Intelektual Artis dengan selalu ingin cari perhatian
  73. @rockygerung anggap dirinya sbg monopoli kebenaran, sebagai orang kampus menganggap dirinya memiliki otoritas ilmiah
  74. Dengan pongah @rockygerung menyebut Jokowi sendiri penyebar hoax dengan katakan jangan baca buku Jokowi Undercover krn tidak ilmiah
  75. Bagi Rocky Gerung, penilaian ilmiah atau tidak ilmiah hanya bisa dilakukan di kampus dan hanya oleh kampus
  76. Kesombongan intelektual ala @rockygerung masih melihat akademisi dan kampus spt menara gading, pemilik otoritas akademik tunggal
  77. @rockygerung telah menempatkan dirinya sebagai totalitarian pengetahuan
  78. Rocky justru jd pengusung monopoli kebenaran kampus. Bahwa soal ilmiah dan bukan ilmiah hanya boleh ditentukan oleh akademisi dan kampus
  79. Buku Jokowi undercover terpublikasi luas dan masuk mjd domain publik. Klo sdh masuk domain publik setiap org bs beri penilaian buku itu
  80. Bagaimanapun Jokowi lulus sarjana kehutanan yg pada saat kuliah di UGM pasti diberikan mata kuliah methodologi dan dasar2 menulis ilmiah
  81. Dengan bekal pengetahuan yg dimilikinya sangat wajar @jokowi mampu berikan penilaian tentang buku itu: apakah ilmiah atau tidak ilmiah
  82. Secara sederhana, masyarakat pun bisa memberikan pendapat dan penilaian atas sebuah karya, apakah ilmiah atas tidak ilmiah
  83. Jika memberi penilai atas karya seseorang yg bukan bidangnya maka apakah itu masuk hoax @rockygerung ?
  84. Cara serampangan berfilsafat ala @rockygerung justru menyemaikan bibit totalitarian dan monopoli kebenaran
  85. Cara @rockygerung menyemaikan bibit totalitarian, memonopoli kebenaran ilmiah dan mengecam perbedaan pendapat krn disebutnya sbg hoax
  86. Tapi kita harus cerdas membaca akrobatik intektual @rockygerung , Dia duduk di baris pertama barisan pendukung AHY, putra mahkota Cikeas
  87. @rockygerung sedang menikmati keistimewaan sebagai mentor politik Gurita Cikeas
  88. Suatu keistimewaan yg mungkin slama ini dirindukan @rockygerung tapi tak pernah berhasil didapatkannya
  89. Sbg intelektual, @rockygerung sdg turun gunung dan turun kelas dg tempatkan dirinya sbg tukang hibur Gurita Cikeas dg ilusi filosofisnya