Politisi Ruhut Sitompul mengatakan, Jakarta membutuhkan pemimpin yang bersih dan jujur, karena itu jika ada calon yang terlibat dalam kasus penipuan, maka sudah seharusnya diungkap secara terang-benderang agar nantinya rakyat tidak dirugikan saat mereka terpilih menjadi pemimpin di ibukota.
Hal ini diungkapkan Ruhut dalam menanggapi kasus yang tengah menjerat calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, terkait tindak pidana penggelapan hasil penjualan tanah di Tangerang, Banten.
Baca:
- Bau Busuk Bank Pundi dan Licinnya Sandiaga Uno
- Menelisik Jejak Sandiaga Uno dalam Kasus Suap Penjualan Bank Pundi
- Ini Penampakan Lahan yang Seret Sandiaga dalam Kasus Penggelapan Tanah
- Sandiaga Mangkir Lagi dari Panggilan Polisi, Mulut Besar Nyali Kecil
“Ini negara hukum, penipu-penipu harus segera diproses, karena jangan nanti jadi pemimpin, rakyat ditipu,” kata juru bicara calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat ini kepada Netralnews.com, Minggu (26/3/2017).
Sementara itu, soal mangkirnya Sandi dari panggilan Polda Metro Jaya, dikatakan Ruhut, sangat berbeda dengan seruan dari simpatisan dan pendukung calon nomor urut tiga itu, saat mereka mendesak mempercepat proses penegakan hukum atas Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama.
“Waktu Ahok, semua mereka dukung polisi, cepat kerjanya, cepat kilat, ini bukan cepat kilat, Ahok itu jadi tersangka, terdakwa dalam hitungan hari,” ungkap mantan petinggi Partai Demokrat itu.
Sebelumnya, pada Selasa (21/3/2017), Sandiaga Uno mangkir dari panggilan Polda Metro Jaya sebagai terlapor dalam kasus dugaan tindak pidana penggelapan penjualan tanah seluas 3.115 meter persegi, di Jalan Raya Curug, Tangerang, Banten, pada 2012 silam, yang dilaporkan seseorang bernama Djoni Hidayat.
Mangkirnya pasangan calon Gubernur Anies Baswedan itu dari panggilan polisi karena padatnya jadwal kegiatan terkait putaran kedua Pilkada DKI 2017. Salah satunya adalah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
(netralnews/gerpol)