Saat Jusuf Kalla Bicara Kesenjangan Ekonomi Berdasarkan SARA, Semoga Ingat Sofjan Wanandi Alias Liem Bian Koen

2498
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Jusuf Kalla dan Sofjan Wanandi Alias Liem Bian Koen

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai ketidakadilan telah menciptakan kesenjangan sosial dalam masyarakat.

“Banyak hal yang telah dilakukan, memberikan kesehatan, klinik murah, dan lain-lain. Tapi itu tidak cukup untuk menutupi ketidakadilan. Harus ada langkah bersama untuk melakukan penegakan keadilan,” kata JK pada penutupan Tanwir Muhammadiyah di Ambon, Minggu (26/2/2017).

Baca: Sarap! Bahtiar Nasir Berencana Busuk Pada Etnis Tionghoa di Pilpres 2019

JK mengatakan, Indonesia, sejak merdeka pada 1945, telah mengalami sedikitnya 15 kali konflik besar yang sepuluh di antaranya disebabkan oleh ketidakadilan politik, ekonomi dan lainnya.

“Saya setuju dengan banyak pembicaraan, seperti Buya, bahwa Pancasila bukanlah hal yang tidak kita laksanakan, hanya sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) yang paling sulit dan paling telat kita laksanakan,” kata JK seperti dikutip dari Antara.

Menurut JK, untuk mewujudkan keadilan dan negara berkemajuan, perlu kerja keras, semangat maju dan bekerja dengan penuh motivasi. Semangat untuk bersama-sama maju itu dapat dilengkapi dengan pendidikan, kejujuran, dan dakwah yang baik.

JK mengapresiasi Muhammadiyah yang telah mengangkat berbagai isu kemajuan bangsa dalam Tanwir yang digelar di Ambon pada 24-26 Februari 2017.

“Tanwir sebagai pedoman untuk mewujudkan keadilan. Muhammadiyah harus senantiasa membina masyarakat dan semangat untuk umat agar bisa maju bersama-sama,” kata JK.

(liputan6/gerpol)