Saham Perusahaan Bohir Anies, Hary Tanoe Rontok Gara-Gara Antasari Azhar

1002465
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Hary Tanoe dan Anies Baswedan

Sejumlah saham MNC Group milik bohir Anies Baswedan, Hary Tanoe terpantau turun pada penutupan perdagangan saham, Selasa (14/2/2017). Berdasarkan pantauan di bursa, saham-saham MNC Group kompak memerah di atas 1 persen.

Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) tercatat turun 4,07 persen. Saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) terpantau turun 2,14 persen. Sementara saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) tercatat turun 6,18 persen.


Berita Pilihan

Anomali terjadi untuk saham PT MNC Land Tbk (KPIG) yang naik 9,23 persen. Sedangkan saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) terpantau ditutup pada posisi tetap di level 1.025.

Turunnya saham-saham MNC Grup terjadi sejak sesi I pembukaan perdagangan saham pada Selasa.

Belum jelas sentimen apa yang menyebabkan rontoknya saham-saham MNC Group. Atau, apakah turunnya saham-saham MNC Group berkaitan dengan dibukanya kembali kasus Antasari Azharyang menyeret nama CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo?

Sebelumnya, mantan orang nomor satu di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut mengaku bahwa sekitar Maret 2009, dia pernah didatangi oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Saat itu, kata Antasari, Hary mengaku diutus oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat sebagai Presiden keenam RI untuk menemuinya.

Hary meminta Antasari agar tidak menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan, besan SBY.

“Beliau diutus oleh Cikeas saat itu. Siapa Cikeas? SBY. Datang minta supaya saya jangan menahan Aulia Pohan,” ujar Antasari di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Pernyataan Antasari Azhar benar-benar telah membongkar jaringan SBY, Hary Tanoe dan Anies Baswedan. Tidak hanya terkait kriminalisasi terhadap Antasari Azhar saja, tapi juga pergerakan aksi-aksi massa dan keterlibatan jaringan ini dalam Pilgub DKI.

Jaringan media Hary Tanoe selama Pilgub melakukan liputan khusus pada aksi-aksi massa yang mengaku “Bela Islam” baik dalam Aksi 411, 212 dan 112. Media-media Hary Tanoe juga melakukan liputan khusus pada pemolesan citra Anies Baswedan selama Pilgub DKI.

Hubungan Hary Tanoe dan Anies Baswedan ternyata memiliki sejarah yang panjang. Saat Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) terlibat korupsi dan melalui Partai Politik Hary Tanoe: PERINDO. Maka sangat masuk akal dalam Pilkada DKI, Anies sangat didukung oleh dana dan jaringan media Harry Tanoe dan PERINDO. (kompas/gerpol)