Said Iqbal, Caleg Gagal PKS Yang Menunggangi Gerakan Buruh

1606
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Said Iqbal dan Prabowo

Tujuan utama Said Iqbal ngotot minta naik UMK dan buruh harus berserikat bukanlah murni perjuangan. Ada motif numpuk duit buat kantong dia sendiri, mungkin gagal caleg dan gagal jadi menteri menyebabkan Said Iqbal jadi miskin harta dan otak.

Ini akal-akalan Said Iqbal:

Namanya: SAID IQBAL, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia, seorang CALEG dari partai yang sekarang sedang bermasalah dengan hukum! – (PKS)

Pasca tuntutan kenaikan UMK 2013, ketika beberapa perusahaan gak mampu bayar dan mengajukan penangguhan, dia menantang perusahaan-perusahaan tersebut agar di-audit. Ketika dibalik, ditantang utk mengaudit serikat buruhnya, dia tidak mau, malah memilih untuk mem-PTUN-kan.

Pada sadar enggak sih buruh dijadikan tunggangan politik? Pantes aja ngotot minta UMK Rp. 4 juta, iuran serikat buruh 2% dari upah (2% x 4 juta = Rp. 80.000,00). Anggotanya ada 100 ribu buruh aja sudah dapet 8 Milyar sebulan!!! Sumber: Klik disini

Baca:

Said Iqbal ketika Pilpres 2014

Ketua KSPI Said Iqbal terus ngotot menggerakkan para buruh agar tidak berhenti demo. Mereka akan terus demo sampai Jokowi menuruti kemauan mereka. Karena tidak digubris Jokowi, Said Iqbal gencar menghujat Jokowi.

Kemarin Said mengatakan jika Jokowi mau menjadi presiden maka harus diuji.
“Kami menguji Jokowi karena dia calon presiden terkuat menurut survei. Enak saja mau jadi presiden tidak diuji. Jangan mengurusi monyet aja.”
Hari ini Said mengeluarkan kata-kata lebih parah lagi.
Dia menghimbau para buruh agar tidak memilih Jokowi jika nyapres tahun depan. Said mengatakan Jokowi akan lebih berbahaya dari Suharto.
” Bagi buruh jika Jokowi jadi presiden, ini berbahaya. Bahkan mungkin lebih berbahaya dari era Suharto.”
Sebenarnya apa sih motif kengototan Said Iqbal ini?

Disaat para buruh yang lain di seluruh Indonesia sudah berhenti demo, mengapa KSPI malahan makin ngotot?

Tuntutan KSPI bagaikan 2 mata pisau yang tajam bagi Jokowi. Jika tidak dituruti maka Jokowi akan dianggap buruh sebagai pemimpin tidak pro rakyat. Ini merugikan Jokowi secara politis.

Namun jika Jokowi menuruti kemauan KSPI maka Jokowi akan menjadi penyebab ekonomi nasional goyah.

Coba bayangkan!
Apabila Jokowi menetapkan UMP DKI 3,7 juta maka buruh di Bodetabek akan berdemo lagi menuntut kenaikan UMK diwilayahnya . Hal itu karena mereka iri atas kenaikan upah buruh DKI. Selanjutnya akan merembet ke seluruh Indonesia.

Para buruh di seluruh Indonesia juga iri atas kenaikan upah di Jabodetabek. Alhasil banyak perusahaan akan berteriak tidak mampu memenuhi upah buruh tersebut.

Pengusaha tinggal pilih: relokasi atau menutup pabrik. Akibatnya pengangguran di tanah air meningkat tajam.
Karena investasi menurun dan angka pengangguran tinggi maka surutlah ekonomi nasional.

Maka disaat inilah rakyat akan mencari kambing hitam. Telunjuk mereka akan mengarah ke Jokowi. Secara politis ini juga merugikan Jokowi.

Bahkan kerugian politisnya nampaknya lebih besar dibanding jika Jokowi tidak menuruti KSPI. Itulah efek politis jika Jokowi menuruti serta sebaliknya tidak menuruti kemauan KSPI.

Nampaknya aksi Said Iqbal dengan KSPI-nya bukan sekedar memperjuangkan nasib buruh. Tapi sudah ditunggangi pihak ketiga. Yaitu pihak yang punya kepentingan di pemilu 2014.

Penunggang KSPI ini mencoba menyerang Jokowi dengan membenturkan sang Gubernur dengan buruh. Buruh yang notabene rakyat kecil. Apabila Jokowi mengambil opsi pro buruh(menuruti kemauan KSPI) maka penunggang KSPI juga masih mendapat celah menyerang Jokowi.

Celah tersebut adalah ketika iklim investasi tidak menentu, angka pengangguran tinggi dan ekonomi nasional surut akibat kenaikan upah nasional.
Mereka akan menggoreng habis-habisan keadaan tersebut. Ini bisa menjadi senjata ampuh untuk menurunkan elektabilitas Jokowi.

Pada akhirnya kita telah tahu siapa si penunggang aksi KSPI ini.
Hal itu terkuak disaat Said Iqbal menunjukkan kepeberpihakannya pada salah satu capres 2014 ini

Prabowo Tawarkan Posisi Menaker kepada Said Iqbal
http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/61217/smh-prabowo-tawarkan-posisi-menaker-kepada-said-iqbal
Siapa caleg yang disebut Ahok jadi dalang aksi buruh?
http://www.merdeka.com/jakarta/siapa-caleg-yang-disebut-ahok-jadi-dalang-aksi-buruh.html
Kadin tanggapi adanya isu buruh Jakarta didalangi PKS

http://www.lensaindonesia.com/2013/11/10/kadin-tanggapi-adanya-isu-buruh-jakarta-didalangi-pks.html

TERNYATA INI ITUNG2ANNYA : (GILA)

Buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Rp 3,7 juta pada 2014 dari UMP sekarang Rp 2,2 juta. Buruh memiliki argumen mengapa menuntut UMP sebesar itu.

Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Pekerja Lajang di DKI Jakarta

1. Perumahan Rp 1.250.000 dengan rincian:

a. Sewa rumah (3 petak)/cicilan rumah tipe 36 Rp 750 ribu.
b. Perumahan 30 item (kasur, tempat tidur, sprei, meja, lemari, dispenser, mesin cuci, kipas angin, perlengkapan makan) Rp 300 ribu.
c. Listrik 900 watt Rp 100 ribu.
d. Air PAM Rp 100 ribu.

2. Transportasi Rp 570 ribu dengan rincian:

a. 2x Naik angkot pulang pergi Rp 12 ribu dikali 30 hari= Rp 360 ribu
b. Bus Transjakarta Rp 7 ribu dikali 30 hari= Rp 210 ribu

3. Makan dan minum Rp 1.060.000 dengan rincian:

a. Makan pagi (nasi uduk telor ) 5 ribux30= Rp 150 ribu
b. Makan siang (nasi soto) 9 ribux30= Rp 270 ribu
c. Makan malam (nasi goreng) 8 ribux30= Rp 240 ribu
d. Buah-buahan per bulan Rp 100 rib

4. Minuman

a. Teh 2 ribux30= Rp 60 ribu
b. Kopi 2.500×30= Rp 75 ribu
c. Air mineral 3 ribux30= Rp 90 ribu
d. Susu 2.500×30= Rp 75 ribu

4. Sandang (pakaian, celana, kaos, sepatu, dll,) Rp 300 ribu

5. Pendidikan (langganan koran) Rp 15 ribu

6. Kesehatan (sabun, odol, bedak, dll) Rp 150 ribu

Total 1 sampai 6= Rp 3.345.000

7. Rekreasi dan tabungan (3 persen dari total)= Rp 100 ribu

Total KHL Rp 3.445.000

A. UMP:

1. KHL Rp 3.445.000
2. Produktivitas rata-rata 4 persen
3. Pertumbuhan ekonomi 6 persen
4. Inflasi 9 persen

(19 persen KHL) Rp 645.550

UMP DKI 2014 KHL + (poin 2,3,4) 19 persen KHL = 3.445.000 + Rp 645.550 = 4.099.550.

Tujuh Perusahaan Asing Hengkang dari Bekasi
http://www.gobekasi.com/index.php/detail/6785/tujuh-perusahaan-asing-hengkang-dari-bekasi#.U6g-8kDTUdU 

(jokowitop/gerpol)