Salam Solidaritas! Sis dan Bro, Terbuka, Progresif, Itu Kita!

436
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Partai Solidaritas Indonesia

2019
Khilafah di Indonesia bukan omong kosong, bukan juga rencana illegal. Itu bisa diperjuangkan secara konstitusional.

2019 adalah tumpuan mereka, terutama setelah sukses memperdaya 58% warga Jakarta. Besar kemungkinan resep yang sama bakal diulang.

Begonya, sampai sekarang kita cuma terpaku pada pilpres, lupa bahwa perkara besar ditentukan oleh legislator dan senator. Saat duduk bareng di gedung MPR, mereka ini punya kewenangan mengubah konstitusi.

Kalian bisa bayangkan apa jadinya ketika MPR masa bakti 2019 – 2024 membelokkan Indonesia?

Saya tak bisa berbuat apa-apa selain pindah ke Manado, atau Biak, atau Denpasar. Sebagian dari kita juga bakal hijrah ke sana. Perpecahan Indonesia tinggal tunggu waktu. Dan itu terjadi bukan dengan pertumpahan darah, melainkan tindakan konstitusional di gedung permusyawaratan tertinggi dan suci: MPR.

Kita tahu PDIP selalu berada di depan dalam urusan menjaga NKRI dan kemajemukannya. Tapi tidak sedikit cerita beredar bahwa sebagian besar dari pengurusnya membiarkan Ahok kalah dalam Pilkada kemarin. Cuma Megawati yang menangis sesenggukan usai Quick Count diumumkan.

Berharap pada PKB? Lu gila apa? Mereka bersebaris dengan AHY di putaran pertama. Nasdem? Banyak omong. Sebagian besar memunggungi Ahok. Golkar? Lupakan. Berharap hanya pada Nusron Wahid gak mengubah apa-apa.

Saya mulai tersima oleh Partai Solidaritas Indonesia. Meski pengaruhnya masih kecil, mereka sekumpulan orang muda militan yang siap menjaga Indonesia. Saya tak kenal satupun dari mereka, hanya mendengar cerita-cerita segar tentang bagaimana mereka bahu-membahu mendukung Ahok tanpa mencadangkan apa-apa bagi kemungkinan akhir, yang bisa berupa apa saja termasuk kekecewaan terpahit.

Kalau mereka bersikap terbuka dalam menyeleksi calon legislator di tingkat DPRD dan DPR termasuk menerima kritik, usul, dan perbaikan dari kita semua, saya ajak Anda semua untuk mengarahkan perhatian dan mendukung mereka. Dunia sedang jadi milik orang muda. Perhatikan Perancis dan Kanada.

Sudahlah. Hentikan berharap pada partai-partai lama. Mereka cuma masa lalu yang ogah disebut sebagai kelampauan. Gak percaya? Tengoklah nanti, nama-nama pengkhianat itu masih akan bertengger di daftar calon. Mereka tak risih mengibuli kita berkali-kali karena mengira dirinya pemilik Indonesia.

Orang-orang bersih di Indonesia bukan khayalan. Ahok adalah salah satunya. Masih ada jutaan lagi dan kita hanya perlu menemukannya.

Anda siap, Grace Natalie?

#Tallula

Tulisan Sahat Siagian tentang PSI

(gerpol)