Jelang Pilkada DKI masyarakat dijejali Informasi bahwa Sandiaga Uno adalah pengusaha brilian yang sangat jago menyembuhkan perusahaan sakit jadi sehat. Isu tersebut dihembuskan sangat kencang, konstituen juga mulai mempercayai hal tersebut, ditambah penampilan yang meyakinkan, muda dan enerjik.
Masyarakat yang terbuai langsung memposisikan Sandiaga Uno sebagai pengusaha muda yang sukses menangani bisnis apapun, tangannya bagaikan Raja Midas. Cocok berpasangan dengan Anies Baswedan sang intelektual muda yang pernah jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja. Akhirnya dipecat karena tidak bisa kerja.
Cukup menarik akhir-akhir ini Sandiaga Uno sangat sering dilaporkan ke Polisi untuk kasus penggelapan tanah di Banten, yang dilanjutkan dengan laporan atas pemalsuan kuitansi. Setiap panggilan dari kepolisian selalu ditanggapi Sandiaga Uno dengan Mangkir alias tidak datang.
Kita kembali ke Tahun 2015-2016 dimana sepak terjang Sandiaga Uno terpantau pada penjualan Bank Pundi ke Pemda Banten. Bank Pundi adalah Bank Perkreditan yang sahamnya dimiliki oleh Recapital Securities sebesar 67.85%, Recapital adalah milik Sandiaga Uno, Roslan Rosani dan Elvin Ramli.
Bank Pundi dijual setahun sebelum Sandiaga Uno ngebet jadi Calon Gubernur, yang akhirnya cuma jadi Calon Wakil Gubernur saja. Ada beberapa catatan menarik dari Bank Pundi ketika dijual dengan penerbitan “Right Issue” yang umumnya hal tersebut diterbitkan karena akan memodali Usaha Baru, tapi tidak dengan Bank Pundi.
Tercatat Bank Pundi dijual karena sakit, dengan catatan sebagai berikut:
- Rasio Kecukupan Modal Bank Pundi 2015 adalah 9.17% dan turun jadi 8.57% di 2016, sedangkan ambang wajar minimum adalah 8%. Dengan kata lain, Bank Pundi sudah mendekati tidak wajar Rasio Kecukupan Modalnya.
- Kredit macet atau Non Performance Capital Bank Pundi 7.1% dan Bank sehat adalah yang kredit macetnya dibawah 5%.
- Selain Kredit Macet, Bank Pundi juga mengalami penyusutan Aset yang sangat drastis sebesar 27.3% atau dari 9 Triliun tutun jadi 6.5 Triliun. Liabilitas dari 8.4 Triliun turun 2.2 Triliun.
- Pernah akan di akuisisi Hary Tanoe Bos MNC namun gagal. Bank Sakit bahkan Hary Tanoe saja ragu dan balik arah.
- Pada proses Jual ke Pemda Banten untuk jadi Bank Banten juga ada skandal suap yang melibatkan Pejabat Pemda Banten ditangkap KPK
Mari kita tengok keatas, sebuah Bank Sakit yang bahkan Hary tanoe saja balik badan alias tidak jadi membeli, dan ketika proses nego untuk dijual mengalami skandal suap pejabat Pemda Banten sampai ditangkap KPK http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/12/03/082435726/Petinggi.Banten.Dicokok.KPK.Akuisisi.Bank.Pundi.Mengambang
Sebuah gambaran dari Sandiaga Uno yang “katanya” spesialis menyembuhkan perusahaan sakit jadi berkembang? Belum lagi skandal penggelapan Tanah milik orangtua angkatnya Edward Suryadjaya, nipu sertifikat demi dapat kembalian uang dari Pertamina http://Catatan Gerpol: Kasus Korupsi dan Penipuan Sandiaga terhadap Ayah Angkatnya
Hidup tidak semudah OK OCE, yang itupun program bodong.
(gerpol)