JAKARTA – Mantan Ketua KPK Antasari Azhar akhirnya benar-benar mendapatkan grasi dari presiden yang diperjuangkan sejak lama.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi grasi yang diajukan terpidana kasus pembunuhan, Antasari Azhar. Grasi itu dikabulkan melalui keputusan presiden (Keppres).
“Keppres soal permohonan grasi Antasari sudah diteken Presiden dan dikirim ke PN Selatan Senin (23/1/2017) kemarin,” kata Johan Budi, Rabu (25/1/2017).
Menurut Johan, salah satu alasannya adalah karena adanya pertimbangan Mahkamah Agung yang disampaikan kepada Presiden.
Antasari Azhar, tetap mengajukan grasi kepada Presiden Joko Widodo meskipun sudah mendapat pembebasan bersyara pada 10 November lalu.
Permohonan grasi tersebut telah diajukan melalui kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, pada 8 Agustus 2016.
Antasari Azhar mengaku senang atas dikabulkannya permohonan tersebut.
“Hanya ada satu kata, alhamdulillah. Itu saja,” kata Antasari saat berbincang dengan detikcom, Rabu (25/1/2017).
Saat ini Antasari sedang menjalani proses bebas bersyarat. Dengan diberi grasi pengurangan hukuman dari 18 tahun penjara menjadi 12 tahun penjara, Antasari bebas murni.
SBY Makin Galau
Dengan bebasnya Antasari Azhar maka SBY akan makin galau yang selama ini sudah menampakkan ketakutan sejak Antasari Azhar bebas bersyarat dari November 2016.
Menurut Pengamat politik, Karyono Wibowo menilai bebas bersyarat yang diterima mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar membuat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta jajaran di pemerintahannya ketar ketir.
Pasalnya, Antasari kala itu didongkel dari posisinya belum genap dua tahun memimpin lembaga antirasuah. Mantan jaksa itu menjadi Ketua KPK periode 2007-2011. Namun, pada 2009 dirinya terjerat kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen.
“Antarasari adalah mantan Ketua KPK di era SBY yang kemungkinan besar mengetahui sejumlah informasi tentang adanya sejumlah kasus korupsi yang belum terkuak,” tutur Karyono saat berbincang dengan Okezone, Jumat (11/11/2016).
Menurut Karyono, bila dalam waktu dekat Antasari buka suara terkait kasus-kasus yang ada di KPK pada era-nya terhenti lantaran dirinya dijebloskan ke penjara dibuka, tak menutup kemungkinan bakal menambah masalah baru bagi Ketua Umum Partai Demokrat itu.
“Tentu saja, jika Antasari mengungkap sejumlah kasus yang dia ketahui maka akan membuat SBY semakin galau. Ini ujian berat yang akan dihadapi SBY. Dalam posisi seperti ini, ada tiga kemungkinan yang bisa dilakukan SBY. Tiga poin itu yaitu pasrah, membela diri secara hukum atau melawan secara politik,” tutupnya.
Sebelumnya, Antasari menunjukan rasa kecewanya dengan sikap SBY ketika dirinya tersandung kasus pembunuhan ini. Menurut dia, sejak dijebloskan ke penjara hingga dibebaskan hari ini, SBY tak pernah menyampaikan keprihatinan.
“Beliau (SBY) waktu itu masih aktif, saya masuk (penjara) prihatin juga enggak. Yang saya harapkan waktu itu beliau mengatakan, saya prihatin Ketua KPK masuk tahanan, enggak ada juga,” kata Antasari di rumahnya, Komplek Les Belles Maisons, Serpong, Tangerang, Kamis 10 November 2016.
Berita Pilihan SBY
- Korupsi Emirsyah Satar Menyeret SBY dan Dinasti Cikeas
- Antasari Azhar: SBY Tahu Rekayasa Kasus Saya, Siapa Pelaku Sesungguhnya
- Terbongkar! SBY Dalang Perkara Hukum Ahok
- Gus Joy Setiawan, Saksi Pelapor Ahok, Tertangkap Foto Bareng SBY
- Koalisi SBY-AHY-Rizieq dalam Jatuhkan Ahok
- Duh! SBY dan Partai Demokrat Politisasi Perayaan Natal
- Ya Allah Tuhan YME Ini 5 Proyek Hoax SBY, Pepo AHY
- Mantan Ketua KPK: Jangan Pilih AHY Karena dari Dinasti Politik Korup
Antasari Serang Twit “Curhat” SBY
Antasari Azhar, menanggapi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang melalui akun Twitter-nya mengeluhkan kondisi negara. SBY menyebut bahwa juru fitnah dan penyebar hoax tengah menguasai negeri.
Baca: Antasari Azhar: SBY Tahu Rekayasa Kasus Saya, Siapa Pelaku Sesungguhnya
Antasari mengatakan, daripada melakukan posting yang berisi keluhan, lebih baik jika SBY membantu mengungkap kasusnya.
“Seharusnya, kalau Pak SBY cuit-cuitan, bantu bongkar kasus saya. Siapa pelaku sesungguhnya?” kata Antasari seusai menghadiri pergelaran teater kebangsaan “Tripikala” di Gedung Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (23/1/2017).
“Daripada beliau cuit-cuit di Twitter bilang negara ini kacau, wong enggak kacau kok. Kalau kacau, enggak ada yang bisa terlaksana, mending dia bantu buka kasus saya. Dia tahu kok. Pada era beliau terjadinya,” ujar Antasari. (detik.com/okezone.com/gerpol)