Sholat Subuh Berjamaah Dipolitisir GNPF, Ketua MUI NTT: Saya Marah!

2207
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Timur (NTT) Abdulkadir Makarim memprotes Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) yang menyusupkan isu Ahok ke dalam acara salat subuh berjamaah.

“Saya protes dan marah ke GNPF, karena kegiatan kami salat subuh berjamaah tidak ada hubungannya dengan aksi 212, kasus Ahok, dan lainnya,” kata Abdulkadir Makarim di NTT, Kamis 5 Januari 2017.

MUI NTT semula akan menggelar acara salat subuh berjamaah di Masjid Raya Kupang pada Sabtu, 7 Januari 2017. Namun acara ini terpaksa dibatalkan karena adanya kelompok yang menyusupkan isu Ahok ke dalam acara.

Isu Ahok disusupkan melalui pamflet digital di media–media sosial. Dalam pamflet digital tersebut ada logo GNPF serta tulisan #safari 212 Kupang, #Siprit212, dan #tahanPenista.

Ahok yang dimaksud tak lain Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama yang saat ini tengah terjerat dalam kasus penodaan agama. “Saya sudah konfirmasi, ternyata GNPF yang menyebarkkan undangan itu di media sosial,” kata Abdulkadir Makarim.

Abdulkadir Makarim mengatakan GNPF mencoba mengambil kesempatan dalam kegiatan salat subuh berjamaah untuk menaburkan isu Ahok ke tengah jamaah. “Kami tidak ada urusan dengan GNPF, Ahok, atau 212. Beda tujuna,” katanya.

Karena itu MUI NTT kemudian sepakat untuk membatalkan acara salat subuh berjamaah yang sedianya akan digelar Sabtu nanti.

Baca juga: Terbongkar Strategi FPI Berkedok GNPF-MUI  dan GNPF-MUI Paternak Massa Anarkis 

sumber: rappler.com