Sssst, Ternyata Ada Peran Nur Asia Istri Sandiaga pada Kasus Pencemaran Nama Baik

1098709
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Ganteng Tapi Bloon

HEBOH! Kasus pencemaran nama baik di Polsek Tanah Abang yang menyeret Sandiaga Uno ternyata tidak sesederhana yang diklaim oleh Sandi sebagai “perseteruan antara anggota komunitas lari.” Di depan publik Sandi juga memberi kesan bahwa dia tidak ada kaitan sama sekali dengan kasus tersebut. Faktanya kasus ini sangat berhubungan dengan Sandi dan juga istrinya, Nur Asia.

Seperti diduga banyak orang, Sandi mengenal perempuan yang melaporkan kasus ini, Dini Indrawati Septiani. Bukan hanya mengenal, bahkan lebih tepatnya beberapa tahun lalu Sandi jatuh cinta dan mengejar Dini secara intensif. Namun perilaku Sandi tersebut diketahui oleh Nur, yang kemudian menyuruh orang untuk melakukan teror terhadap Dini. Orang suruhan tersebut memang hidupnya dibiayai oleh Nur. Dikarenakan merasa berhutang budi, orang tersebut terdorong untuk membela Nur secara membabi buta dan melakukan teror terus menerus dan menyebabkan fitnah bahkan sampai berteriak-teriak di depan umum.

Baca juga:

Teror sampai pada unsur fisik ketika orang tersebut menabrak Dini ketika sedang berlari di Gelora Bung Karno. Selama teror tersebut berlangsung Dini bersikap pasif dan tidak pernah menyerang balik sekalipun. Namun lama kelamaan karena merasa keselamatan diri dan nama baiknya terancam, Dini akhirnya membuat aduan ke Polres Tanah Abang.

Jadi sangat jelas, Nur lah yang menyebabkan kasus ini terjadi. Sandi juga berbohong dengan mengatakan bahwa masalah ini adalah perselisihan antara anggota di sebuah komunitas lari yang ia ketuai. Faktanya, Dini dan orang yang menerornya bukan bagian dari komunitas lari yang sama.

Melihat asal muasal kasus ini, tidak heran kalau Sandi dijadikan saksi. Keterangan dari dia, merupakan kunci untuk mengetahui bagaimana pencemaran nama baik terhadap Dini bisa terjadi. Sandi tidak bisa mengelak bahwa dia bagian penting dari kasus ini. Bahkan sangat mungkin istrinya Nur juga akan dipanggil dikarenakan sikapnyalah yang menyebabkan kasus ini terjadi. Apakah pantas seorang yang pandai berpura-pura dalam menyikapi masalah dipilih oleh warga Jakarta? Terlalu besar taruhannya.

 

(gerpol)