Seperti yang diketahui survei terbaru LSI Denny JA merilis elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 36,7%; Ahok-Djarot memperoleh dukungan 32,6%; sementara elektabilitas Anies-Sandi sebesar 21,4%. Mereka yang belum menentukan pilihan sebesar 9,3%.
“Jika Pilkada dilakukan hari ini, pasangan Anies-Sandi tersingkir di putaran pertama,” kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam rilis survei di Graha Dua Rajawali, Jl Pemuda No. 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
Lantaran rilis LSI Denny JA banyak yang bertanya-tanya. Apakah benar?
Belum dijawab mereka sdh bertanya kembali: mengapa Denny begitu peduli dengan Anies-Sandi?
Mengapa mengulas panjang lebar, dan malah bersifat pribadi dan menguliti, sampai ke masalah Paramadina?
Ada apa dengan Denny sehingga terlihat sangat emosional dan membabi buta ?
Kalau memang Anies-Sandi bakal kalah, mengapa dia tidak menyerang BTP saja? Bukankah sebelumnya dia serang BTP?
Bukankah pada bulan Nopember dia release Anies-Sandi menang sampai 31,90 dan BTP 10,6 – selisih hampir 20%?
Mengapa setelah BTP diserang bertubi-tubi dan terkena kasus hukum, BTP malah justru bisa menyalip Anies-Sandi? Bahkan seperti membalik keadaan.
Jadi?
Jawaban dari semua ini adalah sederhana:
Agus Yudhoyono terbuka topengnya saat debat hari Jumat. Ternyata kompetensi Agus tak sebanding dengan citra. Dicitrakan hebat, ternyata tidak ada keunggulanya. Dia memang selalu menghindari debat agar tidak disandingkan dengan Ahok dan Anies.
Jumat kemarin nampak sekali bahwa performa Agus masih jauh dibawah Ahok dan Anies dalam kompetensi, kematangan pribadi dan penguasaan substansi.
Dalam waktu dua hari sesudah debat, tim Agus langsung bekerja melakukan damage control.
Hari Senin keluar survei dari GRP yang sebutkan Agus peroleh 45% suara lalu hari Selasa keluar survei LSI Denny JA Agus peroleh 36,7% suara.
Kubu Agus panik atas hasil debat. Dua lembaga itu, GRP dan LSI memang konsultan tim kampanye Agus. Mereka langsung menggelar parade konferensi Pers dalam dua hari berturut-turut untuk memaparkan hasil survei -yang metodenya dipertanyakan- demi menutupi jatuhnya kinerja Agus saat debat kemarin.
Menariknya: Angka Agus disebut 45% di hari senin dan disebut 36.7% di hari selasa. Selisihhnya 10%. Mana yang benar ?
Jadi, Belum lagi punya kesempatan menjawab muncul lagi ungkapan. Kali ini bukan pertanyaan tapi pernyataan: ternyata uang bisa membuat orang dan pakar sekalipun bersedia membuang kecerdasannya untuk mengarang hasil survei.
Tino Triadi, Pendukung Anies-Sandi
* Lima tahu lalu, Denny keliru dengan sangat telak. Insya Allah kali ini juga.