Si Taek Anies Baswedan ini memang Raja Ngeles, selain Raja Telat dan Raja Plin-Plan. Beberapa saat lalu banyak masyarakat protes bahwa Anies melakukan kampanye di Masjid Agung Al Furqon, dan seperti biasanya dia ngeles seperti di laman kompas.com dibawah.
Sebenarnya Penggunaan Masjid sebagai lahan Kampanye bagi Si Taek Anies ini sudah bukan hal baru, Gerilyawan ada bukti kelakuan Si Taek yang menggunakan Masjid untuk kampanye, bahkan Jamaah pada teriak “Bunuh Ahok.. Gantung Ahok…” di video ini: Anies Kampanye dan Provokasi Massa di Masjid
Tautan berikut ini juga bukti bahwa Si Taek Anies kampanye di Sebuah Masjid Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan untuk acara Maulid Nabi Tanggal 4 Februari 2017.
Dan yang paling parah adalah Kampanye di Acara Subuhan bersama di Masjid Al Azhar pada tanggal 15 Januari 2017, menjelang Aksi Bela Islam ke Mabes Polri untuk Agenda Bela Ulama, Video bisa dilihat pada Tautan ini: Anies Kampanye di Masjid Al Azhar 15 Januari 2017.
Berikut ini berita di Kompas.com, cara Si Taek ngeles memang busuk:
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membantah disebut berkampanye di Masjid Agung Al Furqon, Kompleks Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Senen, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2017). Menurut Anies, dia berkampanye di aula kantor DDII.
“Sepengetahuan saya ini kantor Dewan Dakwah Islamiyah yang di dalam Kantor Dewan Dakwah itu ada masjid. Ini kompleks kantor dan ini aulanya,” kata Anies di DDII, Senen, Jakarta Pusat, Kamis.
Anies berharap, tidak ada salah pengertian sehingga ia dianggap berkampanye di lingkungan masjid. Dia juga berharap dijauhkan dari fitnah.
Anies menginginkan Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung jujur, adil, dan demokratis.
“Jujur artinya tidak ada aneh-aneh prosesnya. Adil itu pemerintahan tak berpihak, KPU dan panwas enggak berpihak. Ketiga, demokratis, yang berhak boleh coblos, yang tidak jangan ikutan coblos,” ujar Anies.
Panwas Kecamatan Senen sebelumnya meminta kampanye Anies dihentikan. Sebab, Anies diduga berkampanye di lingkungan Masjid Agung Al Furqon, Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.
(kompascom/gerpol)