Jakarta – Muhammad Nazaruddin menyebut Anas Urbaningrum mengatur perusahaan yang akan mengikuti lelang proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor. Anas sempat meminta duit Rp 100 miliar ke komisaris PT Duta Graha Indah, Sandiaga Uno.
Baca Juga:
- Terbongkar! Ini Dia Sisi Gelap Dari Cawagub Sandiaga Uno
- Bangke! Sandiaga, Cawagub Anies, Pernah Mau Nelanjangi Depe!
- Sandiaga Uno, Cawagub Anies Terlibat Penipuan Proyek Minyak
- Namanya Disebut Antasari Azhar, Hary Tanoe Dukung Anies Baswedan
- Terbongkar, Program Oke-Oce Anies-Sandi Adalah Penipuan
“Siapa yang mau dimenangkan waktu itu pilihan Mas Anas masih DGI, karena DGI siap menyerahkan Rp 100 miliar di depan ternyata ketemu Sandiaga Uno sama Dudung mereka tidak sanggup, sanggupnya by termin,” beber Nazar bersaksi untuk terdakwa Andi Mallarangeng di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (10/6/2014).
Permintaan Sandiaga agar pembayaran dilakukan bertahap ditolak. “Karena harus ada ijon untuk teman-teman DPR. Makanya dipilih Adhi Karya,” lanjut Nazar.
Setelah disepakati Adhi Karya menggarap Hambalang, Sesmenpora Wafid Muharam melakukan komunikasi dengan pimpinan perusahaan tersebut termasuk menyertakan Mindo Rosalina Manulang dan Machfud Suroso orang dekat Anas.
Menurut Nazar memang ada dana-dana yang dialokasikan ke sejumlah orang termasuk anggota DPR untuk menggiring proyek Hambalang.
“Waktu diputuskan Adhi Karya (menang) Mindo Rosalina sudah mengeluarkan uang Rp 19 miliar, Machfud Suroso waktu itu baru mengeluarkan uang Rp 13 miliar. Kemana-mana dikasihkan Rosa kasih catatan Mahfud juga kasih catatan,” sebut Nazar.
(detik/gerpol)