Jakarta hanya “kelinci percobaan” bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jakarta hanya “batu loncatan” bagi anak sulung SBY ini. Jakarta hanya “medan latihan perang” bagi tentara yang sudah pensiun dengan pangkat mayor ini. Karena sesungguhnya, AHY sedang disiapkan untuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. AHY hanya fokus mengejar syahwat politik.
Pengamat politik yang juga Guru Besar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Soelistyo mengatakan tampilnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam ajang kontestasi pilgub DKI Jakarta sebenarnya hanyalah bantu loncatan untuk mengukur tingkat keterimaan publik. Sebab sesungguhnya putra mahkota Cikeas ini telah dipersiapkan oleh Partai Demokrat menjadi calon gubernur Jawa Timur. “Saya kira, Agus bukanlah lawan yang setara untuk Basuki. Penampilannya sangat tidak menyakinkan. Sehingga sangat sulit dipilih oleh warga DKI Jakarta yang sangat rasional dalam memilih pemimpin,” ujar Kiki sapaan akrab Guru Besar LIPI ini di Jakarta.
Kiki mengaku mendapat informasi dari “think tank”nya Partai Demokrat, prihal tampilnya putra SBY ini di Pilgub DKI Jakarta. Agus ternyata memang tidak disiapkan untuk pilgub DKI Jakarta. Namun keikutsertaan Agus dalam kontestasi pilkada DKI sebagai ajang latihan untuk menuju calon gubernur Jawa Timur. “Saya dengar pembicaraan think tanknya Partai Demokrat, Agus sebenarnya dipersiapkan menuju Jawa Timur 1,” tuturnya.
Berita Pilihan Terkait AHY
- 10 Alasan Tidak Memilih AHY-Sylvi
- Mencari Kelebihan AHY? Buang-Buang Waktu, Kagak Ada!
- LIPI: Agus Enggak Layak Jadi Gubernur
- Agus Gubernur Jakarta Hancur
- AHY Klaim Unggul dalam Debat, Netizen: Unggul Bodohnya
- AHY dan Berbagai Macam Kedunguannya
- Ini Bukti AHY Cagub Labil, Pengecut dan Pandai Ngeles
- 10 Alasan AHY Tidak Pantas Jadi Gubernur
- Netizen Bongkar Kebohongan AHY Soal Program Bagi-Bagi Duit
- Pengamat Mempertanyakan Harta Haram Agus Yudhoyono
- Agus Contoh Prajurit Buruk
Kalkulasi politik calon kuat dalam Pilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018, masih menempatkan Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indarparawangsa sebagai kandidat utama menuju Grahadi 1. Namun peta politik bisa berubah total jika muncul figur ‘Kuda Hitam’ dari Partai Demokrat, Siapa sosok tersebut?
Anggota Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam saat dikonfirmasi siapa sosok ‘Kuda Hitam’ di dalam Partai Demokrat enggan untuk buka-bukaan, maklum, isunya sudah menyebar di media Jawa Timur.
Bahkan, politisi senior asal Jatim ini malah memilih untuk menanggapi peta persaingan antara Gus Ipul dan Khofifah, setelah ditinggalkan Soekarwo dua periode menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur. “Gus Ipul dan Khofifah kandidat kuat di Pilgub Jatim 2018. Tapi jangan dilupakan bahwa PDIP juga punya jagoan yaitu Walikota Risma,” jelasnya kepada Nusantara.news, Sabtu (14/1/2017).
Tapi, Ridwan tak bisa mengelak ketika disinggung soal sosok ‘Kuda Hitam’ di Partai Demokrat adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terutama apabila AHY gagal memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Tentu saja Demokrat tak akan menyia-nyiakan modal kekuatan politik untuk merebut kembali kursi Gubernur Jawa Timur.
Demografi Jawa Timur sudah dua periode lamanya dipimpin oleh Soekarwo, tentu peluang Demokrat untuk bisa menuju Grahadi 1 sangat besar. Mengingat, Jawa Timur adalah provinsi yang sangat strategis serta prestisius dalam peta politik nasional setelah Jakarta. “Semua partai besar sangat berpeluang, termasuk juga Demokrat yang rencana menarik AHY di Pilgub Jatim,” ungkap Ridwan.
Dengan menjadikan Jakarta sebagai “kelinci percobaan” “batu loncatan” dan “medan latihan perang” AHY telah menyakiti warga Jakarta, apalagi sudah menggunakan isu SARA. (gerpol/nusantaranews/beritamoneter)