Bukan tanpa alasan mereka yakin Ahok-Djarot menang satu putaran dalam kontestasi pilgub DKI. Persidangan kasus Ahok yang sedang berjalan, kata Ace, menunjukkan banyak hal janggal. Hal tersebut membuat timses yakin Ahok tidak bersalah dan kasus Ahok mengandung unsur politik.
“Saya selalu sampaikan, perlahan-lahan konspirasi terkait kasus Ahok semakin hari semakin terbongkar,” kata Ace saat ditemui di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).
Menurut Ace, kejanggalan dalam tuduhan penistaan agama ini kian menunjukkan bahwa memang ada niat menjatuhkan dan menjegal Ahok menjadi Gubernur DKI.
“Indikasinya, kemarin dari empat saksi semua, siapa yang bantah bahwa ada seorang saksi yang mendukung salah satu calon. Kedua, dalam sidang terungkap bahwa saksi semua terkait salah satu ormas Islam. Yang menghadang Ahok-Djarot semua ada indikasi ke ormas Islam itu. Apakah yang mereka lakukan bukan tindakan politik,” papar Ace.
“Jadi saya lihatnya simpel, kasus ini alat politik menjatuhkan Ahok,” imbuhnya.
Ada sedikit kekecewaan dari timses Ahok-Djarot karena masyarakat telanjur terprovokasi kabar yang menyebut Ahok melakukan penistaan agama. Padahal hal tersebut belum ada putusan pengadilan dan baru dugaan.
“Ahok dijatuhkan bukan karena program, tapi dijatuhkan karena tuduhan hukum yang belum tentu secara hukum salah,” ujar Ace.
“Kasus hukum Ahok sudah campur aduk dengan politik,” tutupnya.
(bis/idh)