Terbongkar! @sandiuno Terseret Penggelapan Uang Senilai Rp12 Miliar

1097295
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Surat Laporan Sandiaga Uno untuk Kasus Penggelapan

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan relasi bisnisnya Andreas Tjahyadi dikabarkan telah menjual aset yang dititipkan oleh keluarga Edward Soeryadjaya ketika menjadi direksi di PT Japirex. Sandiaga Uno dengan Andreas Tjahyadi telah melakukan penjualan properti berupa sebidang tanah atas nama Djoni Hidayat yang juga bekerja sebagai direktur di Japirex.

Fransiska K Susilo yang merupakan kuasa hukum Djoni Hidayat mengungkapkan Andreas Tjahyadi dan Djoni Hidayat adalah teman dari Edward Soeryadjaya semenjak mereka masih tinggal di Bandung. Ia menyebutkan Andreas dan Djoni oleh ayahnya Edward, yakni William Soeryadjaya yang merupakan pendiri Astra International, sering diminta bantuan untuk menjalankan beberapa usahanya.

Baca:

“Bagi Edward, Sandiaga Uno sudah seperti anaknya sendiri,” katanya di Jakarta, Jumat (10/3/2017).

Fransiska menurutkan bahwa pada akhir tahun 2012 properti tersebut laku terjual sekitar Rp12 miliar. PT Japirex, beralamatkan di jalan Curug Raya KM 3.5 Tanggerang Selatan. Berdasarkan keterangan Djoni, tanah 3.000 meter tersebut terletak di belakang lokasi kantor PT Japirex dan merupakan tanah titipan dari almarhumah Happy Soeryadjaya yang merupakan istri pertama Edward Soeryadjaya.

Namun, Djoni hanya diberikan uang sekitar Rp1 miliar saja. Uang itu pun diberikan oleh Andreas Tjahyadi sebagai bagian dari pemutusan kerja dan keuntungan dari penjualan tanah. Djoni mengira kalau selebihnya uang dari penjualan tanahnya tersebut akan dikembalikan kepada keluarga almarhumah Happy Soeryadjaya.

“Ketika Djoni Hidayat menghadiri acara ulang tahun putra sulung Edward baru diketahui bahwa uang hasil penjualan tanah tidak pernah diterima oleh keluarga almarhumah Happy Soeryadjaya,” ungkap Fransiska.

Fransiska sampai saat ini masih mengupayakan untuk mengubungi Sandiaga Uno dan Andreas Tjahyadi. Ia berharap Sandiaga Uno memenuhi janji seperti yang ia sampaikan melalui WhatsApp untuk menyelesaikan permasalahan ini.

“Ya, dulu pernah bilang di WhatsApp akan memenuhi janjinya, tapi sampai sekarang belum ada,” pungkas dia.

(wartaekonomi/gerpol)