DP 0, KJP Plus, OK OCE, OK OTrip adalah jargon yang sangat populer branding paslon Anies Sandi. Program yang sangat terkenal di semua kalangan, baik di internal timses Anies maupun pada tim lawan Ahok Djarot.
Perdebatan panjang atas gagasan Anies Sandi (lebih tepatnya adalah contekan) ini sampai pada “titik didih”, Debat Paslon 27 Maret 2017 di Metro TV menjadi tabir pembuka siapakah Anies Baswedan sesungguhnya. Obsesinya sangat besar dan dibalut kata-kata mANIES penuh SANDIwara namun justru membongkar bahwa Anies tidak lebih cuma Cagub Kosong yang didukung kaum sumbu pendek.
Semua detail Visi Misi yang dituangkan dalam Program ternyata cuma omong besar dan tidak ada satupun yang berisi alias gombal, contoh rumah DP 0 yang dia tawarkan. Jelas sekali program itu terlalu dangkal dan terbantahkan baik melalui regulasi finansial maupun aspek geografis dan sosial kota Jakarta.
Sampai Anies “ngiklan” Rumah123 harga rumah 350 Juta di Jakarta yang setelah di kroscek oleh Netizen, hal itu tidak terbukti sama sekali alias gombal.
Ada sebuah Video yang diunggah M Fauzi seorang penjual Jamu dan juga aktivis perpustakaan mandiri, dimana M Fauzi pernah dijanjikan akan disupport oleh Anies ketika masih Mendikbud (sebelum dipecat).
Janji Anies akan support taman bacaan aktivis M Fauzi untuk memberikan support buku yang dibelanjakan sendiri, Anies menjanjikan memberikan bantuan Komputer dan Uang Bantuan Rp 35 Juta untuk pemenuhan buku di perpustakaan yang diprakarsai Fauzi dan rekan. Video itu diunggah bulan Desember 2016, Fauzi menagih janji karena bantuan yang dijanjikan Anies Baswedan katanya sudah OK tapi belum direalisasi sampai detik ini.
“OK tapi belum direalisasikan” ini mengundang banyak tanya, apakah memang belum pernah diusulkan sampai dinas? Artinya Anies OMDO. Atau sudah dilakukan PO Pengiriman namun barang tidak sampai? Artinya Korupsi.
Kesimpulan dari dugaan diatas adalah Anies Gombal!
Warga Jakarta sudah dijanjikan segala hal yang plus-plus dan video dari Fauzi tadi adalah sebuah bukti dimana Anies yang sudah jadi Menteri memberikan janji palsu, apalagi sekarang Anies yang hanya Cagub? Hati-hati memilih Gubernur Jakarta, jangan pilih gombal.
(gerpol)