Terungkap Anies Sandi Mau Balas Dendam Soal Kompas TV, Pakai iNews Undang Ahok Djarot Mendadak Buat Debat

1024737
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Poster Debat Dadakan di iNews TV yang merupakan akal-akalan Anies-Sandi-Hary Tanoe. Dalam Poster ini Ahok Djarot masih ditulis (konfirmasi) karena memang mendadak

Ketidakhadiran Anies Sandi dalam Debat Kandidat di Kompas TV, Minggu, 2 April 2017 menyeret kubu ini dalam bulan-bulanan publik. Hingga hari ini pun Anies Sandi menjadi bahan ledekan khususnya di media sosial akibat kekecutan mereka hadir dalam debat yang dipandu Rosiana Silalahi. (baca: Terbongkar Anies Takut Debat Lawan Ahok di KompasTV)

Sumber Gerilyawan di Timses Anies Sandi jauh-jauh hari sudah mengabarkan akan ada upaya balas dendam terhadap Ahok Djarot sekaligus usaha meredam keriuhan ejekan publik atas kepengecutan Anies Sandi.

Timses dan Anies Sandi benar-benar terpuruk apalagi tagar #AniesTakutDebat sempat merajai puncak TT di Indonesia (Baca: Gara-gara Anies Takut Debat, Netizen Lambungkan #AniesTakutDebat)

Terbukti untuk meredam dan mengalihkan isu #AniesTakutDebat, Timses Anies menggelar Pidato Kebangsaan di Hotel Dharmawangsa. Tapi alih-alih memperoleh simpati publik, pidato Anies itu menjadi bahan ledekan baru, karena bicara kemiskinan dari sebuah hotel yang mewah (baca: Ironis! Dari Hotel Mewah Dharmawangsa, Anies Pidato Soal Kemiskinan Ekstrem)

Sebagai usaha balas dendam terhadap Ahok Djarot, terungkap secara diam-diam Anies Sandi merencanakan sebuah debat di iNews TV, media milik taipan media dan penganut Kristen Fundamentalis yang mendukung Anies Sandi: Hary Tanoe.

Menurut dokumen yang Gerilyawan peroleh, surat undangan dari iNews untuk Debat  iNews, yang akan digelar Jumat 7 April 2017, surat itu bertanggal 3 April dan dikirimkan tidak langsung ke pihak Basuki Djarot tapi melalui email umum timses. Padahal sekelas iNews pastilah memiliki kontak-kontak langsung dengan Basuki Djarot.

Debat dadakan yang diadakan oleh TV milik kolaborator Anies Sandi ini memang sengaja dirancang untuk balas dendam dan telah mengonfirmasi sumber Gerilyawan dari Timses Anies Sandi. Hal ini terbukti surat undangan itu tertanggal 3 April, artinya satu hari setelah Debat di Kompas TV, 2 April yang Anies Sandi tidak datang karena takut.

Menurut sumber Gerilyawan pula meskipun surat itu bertanggal 3 April, tapi baru dikirim 4 April. Dalam iklan digital yang disebarkan oleh iNews masih tertulis Ahok Djarot (dalam konfirmasi), artinya mereka belum memperoleh jawaban dari pihak Ahok Djarot karena memang undangan dan pemberitahuan yang sangat mendadak.

Surat Undangan dari iNews TV tanggal 3 April, 1 hari setelah Debat di Kompas TV yang gagal, tapi baru dikirim 4 April

Anies Sandi dan iNews Hary Tanoe telah terbukti melakukan “fetakompi” (faith a comply) dengan kesengajaan dan untuk tujuan yang jahat, agar Ahok Djarot terdesak dan terpaksa menerima atau mereka akan diperlakukan seperti halnya Anies Sandi yang pengecut tidak datang debat.

Meskipun antara debat di Kompas TV dan iNews adalah dua hal yang berbeda. Debat di Kompas TV sudah direncanakan jauh-jauh hari dan melalui lobi dan negoisas dua pihak (baca: Terbongkar Ini Sebab Anies Sandi Tidak Hadir Debat Kompas TV). Anies Sandi memang takut dan trauma tidak mau datang, khususnya Anies yang tampil buruk dalam acara Mata Najwa sebelumnya (Baca: Anies Trauma Debat, Takut Hadir di KompasTV)

Pemilihan Debat dadakan di iNews TV pun dipilih untuk menyulitkan posisi Ahok, hari Jumat 7 April pukul 20:00WIB. Setiap hari Jumat dipilih karena Ahok sudah memiliki acara Ahok Show di Media Sosial yang sudah tayang beberapa kali dan yang terakhir Jumat 31 Maret 2017, Ahok Show bersama Maia dan Afghan. Maka, acara Debat di iNews TV ini selain dadakan juga memang sudah direncanakan agar Ahok tidak datang. Acara ini hanya cara kotor kubu Anies Sandi untuk balas dendam agar bisa mempermalukan Ahok Djarot.

Demikian terungkap cara-cara kotor Anies Sandi untuk membelas dendam terhadap Ahok Djarot dengan menggelar debat dadakan di iNews TV yang disponsori taipan media Hary Tanoe.

Anies Sandi tidak terima menjadi sasaran ledekan dan kecaman publik yang sebenarnya hasil dari kebodohan dan kepengecutan mereka sendiri.

(Gerpol)