Hasil perolehan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilkada DKI mengejutkan dan dia harus tersingkir pada putaran pertama. Versi hitung cepat (quick count) suara AHY dan Mpok Silvy jeblok di bawah 20 persen!
Padahal dari beberapa lembaga survei bonafide diprediksikan bahwa Anies yang tereliminasi, sedangkan Ahok dan AHY yang bisa masuk dalam Putaran Kedua.
Baca Juga:
- Namanya Disebut Antasari Azhar, Hary Tanoe Dukung Anies Baswedan
- Terbongkar, Program Oke-Oce Anies-Sandi Adalah Penipuan
- 9 Alasan Kuat Tidak Memilih Anies-Sandi
Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa Anies tiba-tiba bisa naik di akhir-akhir pertarungan dan mencuri suara AHY?
Setidaknya ada dua analisa sederhana:
- Anies menggunakan strategi musuh dalam selimut yaitu strategi menggunakan simpul massa yang sama dan kegiatan keagamaan yang sama dan kehadirannya di sana bagian dari “setting” untuk mengambil suara AHY yang sudah terkondisikan. Artinya AHY yang capek-capek menanam dan merawat suatu komunitas keagamaan, Anies datang untuk memanen hanya dengan pasang muka santun.
- Anies memanfaatkan debat untuk memperlihatkan bahwa pasangan AHY dan Mpok Silvy belum matang bahkan memainkan kalimat seolah-olah tidak kredibel, seperti serangan Anies pada Mpok Sylvi “tidak nyambung”. Saat terjadi saling tanya dan saling bantah terkait banyak pertanyaan Anies yang ditujukan kepada Sylvi secara langsung.
Kedua analisa ini yang terus menerus saya pertahankan sebelum pencoblosan sehingga dalam diskusi di WA Group maupun diskusi informal dengan master survey saya selalu bilang Anies berhasil meraup dan menggerogoti suara AHY sehingga AHY ketika ada di klasemen atas dilahap secara berlahan-lahan oleh Anies dengan licik.
Memang bener kata pepatah musuh yang paling berbahaya adalah musuh dalam selimut. AHY dan Timsesnya mengira Anies adalah satu selimut yang bisa bersama-sama menghadapi Ahok, ternyata Anies menjelma “musuh dalam selimut” dalam konteks AHY, yang berhasil mencuri sekaligus menjatuhkan AHY-Sylvi.
Bahkan dalam suatu debat, Sandiaga Uno sengaja mengadu domba antara Sylvi dan Ahok saat mengajukan pertanyaan pada Sylvi agar menyerang Ahok.
Namun saya salut kepada AHY yang secara ksatria telah mengakui kekalahannya dan berjiwa besar.
Semoga AHY maju terus di ladang pengabdian yang lain.
Iqra Bismi Rabbika
(Gerpol)