Jakarta – Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyindir program kartu “Satu Jakarta” yang digagas pasangan calon (paslon) nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, karena menjiplak kartu “Jakarta One” yang saat ini sudah diterapkan di DKI Jakarta.
“Paslon nomor satu bilang akan keluarkan kartu ‘Satu Jakarta’. Kita sudah keluarkan kartu ‘Jakarta One’, kartu nontunai,” kata Ahok dalam acara debat kandidat Pilgub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).
(baca: AHY Dapat Julukan Baru: Cagub Hafalan)
Menurutnya, bila sudah ada program kartu “Jakarta One”, tidak mudah menggantinya tanpa berkoordinasi dengan Bank Indonesia. “Tanpa berkoordinasi dengan Bank Indonesia, enggak bisa ubah nama. Sebenarnya, ini hanya mengopi kami. Bolak-balik nama saja,” ujarnya.
Mantan bupati Belitung Timur ini menilai Agus dan Sylvi tidak mengerti peraturan di bidang keuangan. Saat meluncurkan kartu “Jakarta One”, Pemprov DKI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) supaya dapat menerapkan cashless society.
“Kenapa ‘Jakarta One’ belum dicetak? Lha ini tinggal dicetak. Bank lain sudah mau kerja sama. Mereka mendukung. Base-nya ada di Bank Indonesia, tetapi data di Dinas Komunikasi dan Informasi DKI,” terangnya.
(baca: Mirip Vicky, AHY Debat Kerap Pakai Bahasa Asing)
Pada kesempatan itu, Ahok juga menyindir Sylviana Murni saat menjabat wali kota Jakarta Pusat Berdasarkan hasil audit terakhir, ketika Sylviana Murni menjabat sebagai wali kota Jakarta Pusat, ada program dana bergulir yang dihentikan, karena menimbulkan kredit macet hingga ratusan miliar rupiah. Bahkan penerimanya dipenjara.
“Maka saat kami evaluasi, akhirnya kami kembalikan ke Bank DKI,” ungkapnya.’
sumber: beritasatu.com