Tak Ada Izin, Provokasi GNPF Berkedok “Bela Islam” di Pulau Seribu Harus Dibatalkan

2266
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
laskar lempar jumrah

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) berencana menggelar tablig akbar di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Jakarta, pada Senin, 9 Januari 2017 mendatang. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan safari Bela Islam dilakukan pada 2 Desember 2016 lalu atau dikenal aksi 212.

(baca: GNPF-MUI Peternak Massa Anarkis)

Polda Metro Jaya mengaku belum mendapatkan informasi soal rencana kegiatan tersebut. Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, belum ada laporan tentang izin keramaian dalam rencana agenda tabliq akbar tersebut.

“Belum dapat informasi soal izin, kan minimal (izin diberikan) 3 hari sebelum hari H,” kata Argo saat dihubungi merdeka.com, Jumat (6/1).

Argo menegaskan, tidak melarang adanya kegiatan keramaian yang dilakukan oleh siapapun. Namun tetap harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menurut dia, kalau memang benar akan ada tabliq akbar, polisi siap mengawal agar berjalan tertib.

(baca juga: Sholat Subuh Berjamaah Dipolitisir GNPF, Ketua MUI NTT: Saya Marah)

“Akan kita kawal kalau iya. Kita juga misalnya kita akan cek, massanya berapa, berangkat naik apa, semua kita akan berikan pengawalan,” kata Argo.

GNPF-MUI berencana menggelar tablig akbar di lokasi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama diduga menistakan agama yakni Kepulauan Seribu pada Senin, 9 Januari 2017 mendatang.

Adapun dalam kegiatan safari aksi 212 ini bakal diisi para ulama kondang. Mereka di antaranya pimpinan pesantren Darut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Selain itu, Ketua yayasan Irena Center, Ustazah Irena Handono.

Pengumuman gelaran safari aksi 212 itu melalui akun Instagram resmi GNPF-MUI, @bela.quran.

“#spirit212 KEPULAUAN SERIBU,” tulis @bela.quran dalam keterangan foto di Instagram resminya. Pengumuman itu diunggah pada Rabu (4/1) kemarin.

Gelaran safari aksi bela Islam tidak hanya dilakukan di Pulau Pramuka. GNPF-MUI belakangan kerap melakukan aksi di pelbagai daerah Indonesia.

sumber: Merdeka.com