Tidak Percaya Diri, Anies Sandi Minta Diantar Hary Tanoe Temui Ketum PBNU

499237
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Kyai Said Menemui Rombongan Anies

Cagub-Cawagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno bersilaturahmi ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat. Dalam silaturahmi tersebut, Anies-Sandi duduk bersama untuk menyamakan persepsi dan visi misi.

“PBNU nggak bisa dukung mendukung. NU itu bukan partai politik akan tetapi dengan silaturrahmi kita sudah ada silatul amal. Ada hubungan, menyamakan persepsi menyamakan visi misi yang pas untuk kepentingan semuanya,” ujar Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj di Kantor PB NU Jalan Kramat Raya No. 164, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).

Baca:

Selain tidak boleh berpolitik, NU dikatakan Aqil juga tidak boleh ikut pada kegiatan kampanyenya Cagub-Cawagub. Namun jika ada perseorangan dari NU yang ikut kampanye maka hal tersebut boleh saja.

“Apalagi saya nggak ke mana-mana. Mendoakan, mendoakan,” kata Aqil.

Berbagai pesan disampaikan kepada Anies-Sandi dalam pertemuan tersebut. Selain pesan untuk pendidikan, NU juga berpesan kepada Anies-Sani soal radikalisme.

“Kalau Pak Anies jadi gubernur membangun Islam yang moderat. Islam yang bermartabat lah bukan Islam yang abal-abal, yang emosional. Islam yang bermartabat dan berbudaya,” jelas Aqil.

“Dan saya yakin beliau mantan rektor, mantan menteri, intelektual (lulusan) Amerika. Saya yakin beliau pandangan sama lah. Ini bukan pertemuan yang pertama. Sudah, waktu rektor sudah ketemu. Sebelum menteri, waktu Menteri sudah bertemu,” sambung Aqil.

Anies dan Sandiaga hadir di PBNU bersama Ketum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo. Anies mengatakan dalam pertemuan tersebut pihaknya meminta doa restu dan nasihat menuju Pilgub DKI putaran 2. Aqil dikatakan Anies juga menyampaikan pasan soal keadilan dan ketimpangan yang ada di Jakarta.

“Soal lapangan pekerjaan supaya jadi perhatian, juga kesehatan dan harus mengayomi semuanya. Harus menjaga persatuan kerukunan. Insya Allah nanti amanah itu kita bawa dan dengan pesan tadi kami jadi lebih mantap untuk serius, bahwa Jakarta milik semuanya,” pungkas Anies.

(detikcom/gerpol)