JAKARTA-Ambisi Anies Baswedan untuk menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta sangat besar. Bahkan menteri pecatan Jokowi melakukan berbagai macam cara demi meraih kekuasaan. Salah satunya, dengan mendatangi lokasi banjir di kawasan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2). Inilah pertama kalinya Anies turun langsung ke lokasi banjir sejak tinggal di Jakarta, baik sebagai aktifis, dosen hingga saat menjadi pejabat negara.
Dari pantauan gerilyawan kami dilapangan, wajah Anies yang belakangan dijuluki politikus pragmatis dan hipokrit ini terlihat tegang. Ketegangan Anies sangat beralasan, mengingat semua ini dilakukan demi tiket kursi Gubernur DKI Jakarta.
- Terkait Pilkada dan Pengen Terpilih, Anies Tinjau Banjir
- Kurang Ajarnya Anies Menertawakan Banjir di Bukit Duri
- Curhat Warga Bukit Duri yang Ditertawakan Anies Saat Kebanjiran
- Terbongkar, Pendukung Anies-Sandi Sebarkan Fitnah Kejam yang Pilih Ahok Jenazahnya Tidak Diurus
- Pendukung Anies Bikin Fitnah Ada yang Mati di Kalijodo
Jika Anies tidak menjadi peserta kontestasi pilkada DKI Jakarta maka bisa dipastikan calon yang diusung PKS dan Gerindra ini tidak pernah tau rasanya banjir. “Saya melihatnya, tegang banget wajah bapak Anies. Mungkin takut jatuh dan kelelep kali ya. Tetapi, bagus juga, biar tau rasanya banjir,” terang seorang warga.
“Selama ini kan bapak itu tinggal di rumah gedong. Jadi, biar ikut merasakan apa yang kami alami,” sambungnya.
Saat bertemu warga, Anies yang dijuluki “Juru Lukis Kota” tanpa menggusur ini kembali menjual kecap kampanye dengan mengatakan tidak perlu relokasi warga untuk mengatasi banjir di Jakarta. Namun yang diperlukan tata ulang lingkungan sekitar. “Nggak (perlu relokasi), itu bisa ditata ulang lingkunganya tanpa harus dipindahkan dan itu bisa dikerjakan, tinggal kemauan saja kok,” ujar Anies.
Anies menyoroti proyek normalisasi Kali Krukut penyebab banjir yang berhenti (mandek) selama hampir 3 tahun. “Normalisasinya itu berhenti mulai tahun 2014, makanya harus dicek kenapa normalisasinya itu berhenti mulai tahun 2014, ada masalah apa bisa berhenti. Karena kalau itu berjalan harusnya bisa selesai dengan baik,” ujar Anies.
Di lokasi banjir tersebut Anies sempat menaiki perahu karet mengelilingi rumah warga yang terendam air setinggi kurang lebih 1 meter. Mayoritas warga mengeluhkan ke Anies agar normalisasi dapat segera diselesaikan.
Meski pengamanan tidak terlalu ketat, Anies dikawal oleh pendukungnya dari Front Pembela Islam (FPI).
(gerpol)