Umat Islam Bangka Belitung Minta FPI dan Sekutunya Dibubarkan

1056623
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

PANGKALPINANG– Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Propinsi Bangka Belitung (Babel) menggelar konferensi pers, Kamis (19/01/17) di resto Puri 56 Pangkalpinang.
Untuk menyikapi dinamika kebangsaan saat ini, kami GP Ansor menolak perilaku sosial intoleransi, radikalisme, arabisme (sempit) terorisme, dan segala bentuk kekerasan yang dibalut atas nama keagamaan, tegas Ketua PW GP Ansor Babel, Masmuni Mahatma.

(baca: GP Ansor NU Menolak Rizieq Shihab Sebagai Imam Besar)

Kami meminta kepada Gubernur, Ketua DPRD, Kapolda, Danrem dan seluruh lapisan di Bangka Belitung untuk tidak memberikan ruang bagi kelompok sosial yang berniat memprakarsai tumbuhnya perilaku dan gerakan anti-Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan UUD 1945.

Kami menolak kehadiran si Rizieq dan Sekongkolnya di bumi Serumpun Sebalai tanpa kecuali, sebab si RIZIEQ telah mengobrak-abrik tatanan keutuhan berbangsa, bernegara, bermasyarakat hingga kerukunan umat dalam ke-Indonensiaan.

(baca: FPI Kembali Ditolak Oleh Umat Islam Maluku)

GP Ansor Babel secara tegas menolak si Rizieq menginjakkan kaki apalagi sampai menyebarkan provokasi-provokasi yang cenderung merusak harmoni keumatan, kebangsaan, kenegaraan

“Kami meminta kepada Presiden dan Kementerian Dalam Negeri untuk segera membubarkan kelembagaan FPI dan seluruh sekutunya,” tegas Masmuni yang didampingi Satkorwil Banser, Irwandi Pasha serta Ketua PC Ansor Kabupaten/kota seBangka.

Segera proses semua tindakan-tindakan anarkis yang selama ini mereka tebarkan baik secara langsung maupun tidak.
Mengusut tuntas penghinaan terhadap pelaku yang telah menistakan dan mencoret-coret bendera resmi Negara Republik Indonesia dengan hal-hal yang bertentangan dengan semangat Pancasila, UUD 1945 dan prinsip utuh NKRI.

(baca: Giliran Umat Islam di Madura Menolak FPI dan Rizieq)

Menindak tegas siapa saja elit birokrasi dan politik di pemerintahan kepulauan Bangka Belitung yang terlibat langsung atau tidak langsung memberikan fasilitas terhadap kelompok-kelompok keagamaan (Islam) radikal.

Kami juga minta kelompok fundamentalis, anarkis, tukar tebar caci-maki, hina-penghinaan, dan memprovokasi umat dengan dalil negara khilafah tanpa ampun, tandasnya.

(beritalima.com/gerpol)