Sejumlah orang yang mengaku anggota Tim Sinkronisasi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendatangi direksi-direksi BUMD.
Menurut Sandiaga Uno, Tim Sinkronisasi belum menunjuk nama-nama orang. Karena itu, bila ada orang yang mengaku sebagai anggota tim sinkronisasi Anies-Sandi itu tidak benar.
Baca:
- Anies Mulai Mencla-Mencle, Setelah Sempat Menentang, Anies Mulai Enggan Penertiban Kampung Akuarium
- Yakin Gak Digusur Anies, Penghuni Liar Mulai Bangun Rumah DP 0 di Kolong-kolong Tol
“Saya dengar direksi BUMD didatangi oleh orang yang mengaku anggota tim sinkronisasi. Saya jelaskan, tidak ada arahan spesifik dari kami,” kata Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/5).
Sandi menegaskan, dia tidak pernah mengirim utusan anggota Tim Sinkronisasi ke mana pun.
Kata Sandi, dia sudah mengetahui orang-orang yang berkunjung ke BUMD dan mengaku sebagai anggota tim sinkronisasi. Namun, dia enggan membeberkan nama-nama tersebut kepada media.
Hal senada juga dikatakan Anies Baswedan. Kata dia, kalau ada yang mengaku tim sinkronisasi itu tidak benar. “Sampai hari ini belum ada anggota tim sinkronisasi,” kata Anies.
Anies meminta tidak ada spekulasi tentang anggota tim sinkronisasi lantaran tim sinkronisasi bukan merupakan kabinet kerja. Jika sudah ada anggota dan sudah ditetapkan pasti akan diumumkan.
Saat ini pembentukan tim sinkronisasi sudah memasuki tahap akhir. Tim tersebut belum diumumkan karena dinilai belum ada hal yang mendesak.
Tim Sinkronisasi berisikan kelompok kerja (Pokja) yang membahas program secara spesifik.
Ia mencontohkan dengan program rumah DP nol rupiah, Pokja akan bertemu dengan pihak swasta dan BUMD untuk menjelaskan program tersebut. Setelah itu akan ada hasil dari Pokja yang disatukan di tim sinkronisasi.
“Jadi bukan tim sinkronisasi yang bekerja, tim sinkronisasi hanya fasilitator saja. Satu orang yang memegang tanggung jawab akan membentuk tim kelompok kerja (Pokja). Pokja itu bekerja sampai keluar hasil, terus Pokja selesai,” kata Anies.
(cnn/gerpol)