Ya Allah Tuhan YME Ini 5 Proyek Hoax SBY, Pepo AHY

564100
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Twit yang bernada curhat SBY, malah dijadikan bahan ketawaan Netizen

Tiba-tiba SBY curhat. Iya SBY curhat di twitter. SBY curhat saat Sylviana, Cawagub AHY, anak SBY sedang diperiksa polisi atas kasus korupsi bansos Pramuka.

SBY curhat soal hoax. Tak jelas, kenapa yang curhat, padahal yang diserang hoax adalah Jokowi, dengan terbitnya buku Jokowi Under Cover dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dua orang ini sering dikaitkan dengan hoax: Partai Komunis dan Negara China.

Tak jelas kenapa tiba-tiba SBY curhat soal hoax, mungkin pepo AHY ini teringat beberapa proyek hoax saat dia menjadi orang nomer satu di negeri ini.

Sepuluh tahun lamanya Indonesia dipimpin oleh Presiden SBY dari tahun 2004 dan berakhir pada tahun 2014.

SBY dikenal sebagai mantan presiden yang paling ‘kritis’ dengan pemerintahan di bawah pimpinan Pakde Jokowi, hampir semua kebijakan yang diambil oleh Pakde dikritik oleh SBY, sampai terkesan SBY ini mengidap “post power syndrome”.

Namun ternyata kelihaian SBY mengkritik pemerintahan Pakde bukan berarti Pak Beye bersih. Mantan Presiden yang kini mencalonkan putranya sebagai DKI 1 yang juga disinyalir sarat dengan kepentingan dinastinya ini menyimpan segudang kasus saat memimpin pemerintahan Indonesia.

Berikut daftar 5 proyek mega hoax SBY: Hambalang, Jalan Tol dan Insfrastruktur, Pembangkit Listrik, Padi Supertoy alias Letoy dan Blue Energi.

(1) Skandal Hambalang

Korupsi berjamaah yang melibatkan Dinasti Cikeas dan Demokrat, megaproyek yang menelan anggaran negara sebesar 2,5 triliyun rupiah yang pada akhirnya mangkrak mungkin menjadi salah satu proyek hoax besar SBY.

Kisah Hambalang berawal pada 1 Agustus 2011, KPK mulai menyelidiki kasus korupsi proyek Hambalang senilai 2,5 triliun rupiah. 8 Februari 2012, Nazar menyatakan bahwa ada uang 100 miliar rupiah yang dibagi-bagi, hasil dari korupsi proyek Hambalang. 50 miliar rupiah digunakan untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat; sisanya 50 miliar rupiah dibagi-bagikan kepada anggota DPR RI, termasuk kepada Menpora Andi Alfian Mallarangeng. 9 Maret 2012 Anas membantah pernyataan Nazar. Anas bahkan berkata dengan tegas, “Satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas. Ternyata di Pengadilan, Anas Ketua Umum Demokrat saat itu terbukti korupsi duit hambalang.

Ibas, Adik AHY Terlibat Hambalang

Anas tidak mau sendirian di penjara, ia mulai bernyanyi, bahwa Ibas, Edhi Baskoro, adik AHY, putra kedua SBY juga menikmati uang haram Hambalang.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai keterlibatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie dan Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang semakin jelas.

Dugaan keterlibatan Marzuki dan Ibas dinilainya semakin jelas dengan pengakuan sejumlah saksi dalam persidangan yang menyebutkan adanya aliran dana kepada mereka.

“Kalau Marzuki, Ibas, dan lain-lain dalam perkara ini jelas berkaitan,” kata Anas di Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Seperti diberitakan, pengacara Anas Urbaningrum, Firman Wijaya mengatakan bahwa kliennya sudah membeberkan bukti keterlibatan Ibas kepada KPK. Bukti tersebut disampaikan saat tersangka kasus Hambalang itu menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jumat (28/3).

“Hari ini, ada informasi penting yang diberikan Anas Urbaningrum bahwa Mas Ibas terima uang USD 200 ribu bertempat di Jalan Ciasem. Ini fakta penting yang disampaikan Mas Anas Urbaningrum,” kata Firman di kantor KPK.

(2) Proyek Jalan Tol dan Infrastruktur

Setelah skandal hambalang, di zaman SBY juga diadakan pembangunan jalan-jalan tol yang akhirnya juga mangkrak. Salah satunya proyer tol dan beberapa pembangunan infrastruktur.

(a) Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang adalah contoh yang tepat bagaimana masalah lahan menyandera proyek ini selama 9 tahun atau tertunda sejak 2006.

“Proyek ini seharusnya sudah dimulai sejak 20 tahun yang lalu. Tapi tidak bisa diteruskan karena ada masalah pada pembebasan lahan,” ujar Jokowi saat sambutan pada peletakan batu pertama atau groundbreaking ruas Tol Pemalang Batang dan Batang – Semarang di Desa Pasekaran, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, seperti ditulis Antara, Jumat (17/6).


Berita Terkait SBY

(b) Tol Cimanggis-Cibitung. Proyek jalan tol sepanjang 26 km ini dimulai sejak 2006, namun hingga tahun SBY digantikan oleh Jokowi belum ada penyelesaiannya. Menurut Jokowi, kendala dari pengerjaan proyek ini adalah pembebasan lahan. Karena sejak 2006, bahkan tidak dilakukan apapun oleh kontraktor yang sudah diberikan konsesi. Akibat banyak masalah itu, maka pengerjaannya masih 0,7 persen dari 26 km panjang keseluruhan.

(c) Proyek Jembatan Merah Putih yang ada di Ambon, Maluku sudah hampir selesai dikerjakan. Menteri Pekerjaan Umum, Basuki Hadimuljono menargetkan untuk jembatan terpanjang di Indonesia Timur ini dapat rampung pada akhir Januari 2016 ini. Walau pembangunan ini sempat terhambat karena ada musibah gempa bumi 5,3 skala richter pada 29 Desember 2015, tapi jembatan ini akan tetap sesuai dengan rencana awal.

Jembatan ini dibangun sejak 17 Juli 2011 dengan total biaya sebesar Rp 772,9 miliar dan sempat mangkrak sebelum Presiden Jokowi berhasil melanjutkan. Jembatan ini dibangun dengan sistem Cable Stayed yang menghubungkan antara Poka dan Galala di kawasan Teluk Ambon. Kembatan ini diharapkan bisa mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari Kota Ambon menuju Bandara Pattimura yang berkisar hanya 35 km.

(d) Bandara Kertajati yang berada di Jawa Barat ini menjadi salah satu proyek mangkrak. Permasalahan yang ada di bandara ini hanyalah tentang pengalihan aliran sungai yang terdapat di ujung landasan.

Tidak adanya koordinasi antara pemangku kebijakan dituding menjadi penyebab utama masalah itu tidak kunjung selesai dan menjadi penghambat proyek tersebut. “Akhirnya kami ajak duduk mereka, dalam waktu singkat akhirnya disetujui solusinya,” ujar Luhut. Proyek ini senilai Rp 10 triliun dan membutuhkan lahan dengan luas sekitar 1.800 hektar. Pembangunan bandara pendukung Soekarno-Hatta, Cengkareng ini. Bandara ini dirancang untuk mempunyai landasan pacu sepanjang 4.000 meter yang melebihi kepunyaan dari Bandara Soekarno-Hatta.

(3) Proyek Pembangkit Listrik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak di zaman SBY, beberapa di antaranya sudah mangkrak sejak 2007 lalu. Total kapasitas 34 pembangkit itu mencapai 627,8 Megawatt (MW). Sebagian besar proyek-proyek yang mangkrak ini berada di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Pembangkit-pembangkit mangkrak ini adalah bagian dari “Fast Tracking Project” pada kurun waktu 2007-2011. Dari 34 proyek yang mangkrak ini terdapat 17 proyek yang telah dilanjutkan dan sudah ada jalan keluarnya, 6 proyek diputus kontraknya lalu diambil alih oleh PLN untuk dilanjutkan, dan 11 proyek diterminasi alias dibatalkan.

Pada 4 November 2016 lalu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebutkan bahwa negara telah mengeluarkan uang sebesar Rp 4,49 triliun untuk 34 proyek pembangkit listrik yang merupakan bagian dari Fast Tracking Project (FTP) di 2007-2011. Tapi sampai hari ini 34 proyek tersebut mangkrak.

Pramono menambahkan, 22 dari 34 proyek bisa dilanjutkan. Tapi perlu tambahan biaya sebesar Rp 7,25 triliun untuk menyelesaikannya. Sedangkan berdasarkan data PLN, total nilai kontrak 34 pembangkit listrik itu Rp 11,3 triliun.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan kesiapannya untuk membongkar perkara korupsi proyek pembangkit listrik yang mangkrak pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Termasuk mendalami sengketa Badan Usaha Milik Negara PT Geo Dipa Energi (persero) dengan PT Bumigas Energi.

“Soal penyelidikan dugaan korupsi proyek listrik ini terus dilakukan, namun tidak bisa dipaparkan sekarang. Karena KPK juga sedang konsen terhadap sumber daya alam dan mineral ini,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di gedung KPK, jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/ 2016).

Menurut Febri, selain menelusuri dugaan korupsi proyek listrik yang mangkrak, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan para pihak di bidang kelistrikan atau sumber daya mineral, seperti pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) .

(4) Padi Supertoy alias Letoy

Padi Supertoy dan Minyak Blue Energy proyek hoax senyata-nyatanya hoax dari SBY. Proyek hoax SBY ini beserta orang-orang Istana telah menelan biaya 50 Milyar rupiah lebih. Pada awal kemunculan masing-masing, diklaim sebagai hasil temuan teknologi luar biasa yang bukan saja memukau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tapi patut diberi penghargaan.

Nutrisi Saputra yang katanya dapat menyuburkan tanah sehingga dapat meningkatkan hasil panen sampai berkali lipat, dipandang dapat menjadi jalan keluar bagi krisis pangan yang sering melanda Indonesia. Umar Hasan Saputra, dosen IPB yang menemukan pupuk ini pada 2006 sampai membuat SBY terkesima ketika mendengar presentasinya.

Namun hasil uji coba yang dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian, menemukan hasil yang bertolak belakang. Pupuk ini justru dapat merusak tanah karena hanya mengandung satu dari 16 unsur minimal suatu produk pupuk. Padahal, pupuk ini sudah terlanjur menyebar sampai ke petani setelah SBY memerintahkan para Gubernur dan Menteri untuk mendengarkan presentasi Saputra. Dan benar terbukti, pupuk ini tidak memberikan manfaat sama seperti pemaparan gemilang dari sang penemu.

(5) Blue Energy 

Berikutnya blue energy. Bahan bakar non-fosil yang berasal dari air laut itu ditemukan oleh seorang pria asal Nganjuk bernama Joko Suprapto. Joko juga mampu membuat SBY kegirangan hingga membentuk tim untuk pengembangan blue energy, bahkan sudah memberi nama atas temuan itu sebagai “Minyak Indonesia Bersatu”.

Blue energy bahkan lebih hebat karena Presiden SBY mengumumkan kepada dunia mengenai proyek energi baru berbahan baku air tersebut. Saat konferensi internasional Global Warming di Bali, akhir 2007, Minyak Indonesia Bersatu turut dipamerkan.

Namun saat akan mulai diproduksi menjelang peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2008 Joko Suprapto sang penemu justru menghilang. Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta yang pernah diminta sang penemu untuk membiaya proyeknya itu mengklaim bahwa Joko Cs hanyalah penipu berkedok ilmiah.

Lagi-lagi SBY tertipu. Mendekati akhir tahun 2008, temuan padi Super Toy HL2 kembali membuat wajah Presiden SBY berseri. Seperti tidak belajar dari dua kasus sebelumnya, Presiden langsung saja percaya akan hebatnya padi jenis baru ini dapat menghasilkan 15 ton setiap hektar tersebut.

Sementara normalnya, satu hektar lahan sawah hanya mampu memproduksi gabah antara tiga hingga empat ton. Namun apa lacur, para petani yang disarankan untuk menanam padi Super Toy HL2 justru marah- marah. Para petani mengalami gagal panen. Bukannya hasil yang melimpah sesuai janji akan tetapi hasil panen berada di bawah normal.

Demikianlah deretan ‘Proyek Hoax’ zaman Pepo Beye memimpin, jadi saran saya buat Pepo Beye, jangan kepedean kritik orang sampai lupa busuk sendiri. (gerpol/dari pelbagai sumber)