Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono memang seolah tidak banyak tahu apa yang dikerjakan relawan dan timsesnya. Kali ini, putra sulung SBY itu mengaku tidak tahu siapa yang menempel stiker Agus-Sylvi ke rumah-rumah warga.
“Saya enggak tahu (soal stiker),” kata Agus saat kampanye di RW 04 Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (5/1/2017) sore.
Menurut Agus, bisa saja stiker tersebut dibuat dan diedarkan sendiri oleh relawan maupun masyarakat yang mendukung dirinya. Sehingga, dia sama sekali tidak paham siapa yang menempel dan dari mana stiker-stiker tersebut bermunculan.
“Banyak relawan, simpatisan, masyarakat, saya enggak tahu persis (siapa yang nempel stiker),” ucap Agus.
Baru-baru ini, penempelan stiker Agus-Sylvi oleh Kamayanti, orang yang mengaku relawan pasangan nomor urut tiga, di Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, jadi sorotan publik. Pemilik akun Facebook Pataresia Tetty menceritakan keberatannya dipasangi stiker tersebut. (baca: Bukti-Bukti FPI Dukung AHY)
Pemasang stiker pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, di Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamayanti (47), mengaku baru sekitar dua pekan bergabung dengan relawan Agus-Sylvi, yakni Barak (Barisan Rakyat).
Kamayanti mengaku diajak untuk memasang stiker tersebut oleh Koordinator Barak Kelurahan Balekambang.
“Awalnya, saya enggak datang. Yang datang teman saya. Dia (koordinator Barak) minta nama-nama, termasuk saya,” ujar Kamayanti kepada Kompas.com di Kantor Kelurahan Balekambang, Kamis (5/1/2017).
Kamayanti kemudian dihubungi melalui pesan singkat oleh koordinator Barak. Dia juga diminta menyebutkan nama teman-temannya yang lain dan dihubungi oleh koordinator tersebut.
“Katanya, ‘Ibu Kamayanti datang ya ke Eretan penyuluhan.’ Pas penyuluhan baru tahu ternyata gitu (mau pasang stiker),” kata dia.
Selain Kamayanti, ada 38 orang lainnya yang juga menjadi relawan dan memasang stiker di rumah-rumah warga.
Kamayanti mengaku meminta izin untuk memasang stiker di rumah warga. Dia juga menunjukkan surat tugas dari organisasi relawan tersebut.
“Relawan semua, terdaftar di Barak, ada semua. Dari Barak, ada atasan-atasan. Saya enggak nempel-nempel (stiker) kalau enggak ada yang ngoordinasi. Enggak berani,” ucap Kamayanti.
sumber: kompas.com