Yang Isi Formulir Ini Dikasi Uang 50 Ribu oleh PKS

1099074
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Politik dagang sapi memang selalu melekat pada apapun yang diusung ataupun digunakan oleh PKS. Siapa yang tidak tau PKS? Partai Dakwah yang semakin jauh meninggalkan Dakwah dan memainkan peran yang paling khas dibanding Parpol lainnya.

Masyarakat sempat takjub ketika PKS (yang dulunya PK) jadi peserta Pemilu, apa pasal? Partai ini muncul dengan angin perubahan baru, minimal dari kesan dan pesan yang disampaikan diawal. Digambarkan sebagai Partai Dakwah yang ramah dan bersih (minimal dari baju putih andalan PKS).

Semua berubah ketika PKS masuk di kekuasaan, yang awalnya bersih dan santun balik ke sifat asli. Bahkan Presiden PKS tersangkut kasus yang cukup besar, korupsi pengadaan daging sapi di Indonesia. Korupsi jelas sebagai major case, namun bumbunya sungguh tidak sedap melibatkan wanita, sampai marak sebutan “Fustun” alias wanita untuk gratifikasi sex. Jauh sebelumnya ada Ustadz PKS bernama Arifinto yang tertangkap kamera sedang buka situs porno ketika rapat Dewan di gedung DPR (Baca Juga: Astaghfirullah, Pengurus PKS Kepergok Mesum di Kamar Mandi)

Partai yang awalnya memposisikan dirinya sebagai partai bersih dan dengan lantang selalu Dakwah akhirnya terbuka kedoknya, hobi korupsi dan sex. Seorang Gatot yang PKS dan jadi Gubernur di Sumatra Utara juga kena kasus korupsi yang cukup besar. PKS makin terkenal dengan Partai Korupsi Sapi, dan selalu minta mahar untuk dukungan politik alias Matre!

Hal ini menurun sampai level kader, terbongkar sejak Pilpres lalu ketika mereka jadi timses Prabowo. Terlalu banyak hoax dan fitnah yang mereka tebar untuk menjatuhkan Jokowi, pasukan cyber hoax PKS cukup tangguh untuk menggiring opini sesat di Socmed. Panglima Hoax PKS adalah Jonru dan PKSPiyungan.

Semua dilakukan untuk menjadikan Jakarta Syariah, karena PKS menolak Asas Pancasila pada Platform Partainya (Baca Juga: Menuju Khilafah Bersama Anies Baswedan, PKS dan FPI)

Pilkada DKI adalah pasar yang subur bagi PKS untuk kembali beraksi menggiring Opini, mulai dari andalan mereka yang mendiskreditkan etnis Cina, Hoax Korupsi Ahok, politisasi Agama, dan yang terbaru adalah turun ke lapangan untuk memaksa warga pilih Anies Sandi .

Modus PKS

Permainan PKS ini harus diwaspadai, karena selalu mengedepankan isu Agama untuk mendapatkan hati konstituen. Pasti dengan bumbu “Umat Islam dizolimi Ahok” dan memang demikian mainnya, bahkan kasus Nenek Hindun kemarin PKS juga tiba-tiba muncul sebagai yang memandikan Jenazah Nenek Hindun yang ternyata Hoax! (Baca: Terbongkar Pengurus RW dan RT yang Menelantarkan Jenazah Nenek Hindun)

Yang dilakukan PKS ini hanya untuk kue kekuasaan, bukan hal lain seperti yang digembar-gemborkan, semua hanya urusan fulus dan fustun. Ini buktinya soal Pemimpin Non Muslim

Demi Syahwat Kekuasaan, Al Maidah dijadikan Alat PKS

(gerpol)