GNPF-MUI Peternak Massa Anarkis

1204448
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
laskar lempar jumrah

Jakarta – Massa demonstran melakukan tindakan anarkis dengan melakukan pelemparan batu dan penjarahan di sekitar Jalan Pluit Timur Raya dan Jalan Pluit Utara Raya, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (4/11) malam.

Aksi kekerasan dan tindakan anarkis tersebut terjadi setelah sekelompok perusuh tidak bisa masuk ke dalam kediaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Komplek Pantai Mutiara atau tepat di samping Waduk Pluit.

Diketahui massa sudah mulai melakukan kerusuhan pada Pukul 20.47 WIB, di mana massa yang berasal dari berbagai lokasi termasuk Kampung Luar Batang sudah melakukan penghadangan di jalan.

“Massa menghadang sejumlah mobil yang ditumpangi orang China (Tionghoa),” ujar Taufik, salah satu warga yang ada di lokasi.

Ia mengungkapkan beberapa mobil yang ditumpangi atau dikendarai oleh etnis Tionghoa yang melintas di sekitar komplek tempat tinggal Ahok tersebut terkena sasaran amukan massa.

Dikatakan Taufik, kelompok perusuh berasal gabungan dari mereka yang semula melakukan aksi di Istana Negara dan adapula yang berasal dari wilayah Penjaringan dan sekitarnya.

“Intinya mereka mencari orang China, tapi sudah kalang kabut kita yang orang pribumi juga kena pukul. Saya juga nggak bisa gerak,” tuturnya.

“Ke arah Polsek Metro Penjaringan banyak sejumlah titik yang terbakar,” ujar Wahyu, warga lainnya yang juga berada di lokasi tempat terjadinya kerusuhan.

Menurutnya, salah satu minimarket (diduga Indomaret) yang ada di sekitar Waduk Pluit tersebut juga menjadi sasaran aksi beringas dari massa yang melakukan penjarahan.

“Ada yang bakar-bakar juga, tadi polisi datang menembakkan gas air mata, teman saya juga kena pukul tadi padahal dia nggak tahu apa-apa,” tambahnya.

Ia menjelaskan bala bantuan ke Polsek Metro Penjaringan dari BKO Polda Metro Jaya baru tiba sekitar Pukul 22.05 WIB untuk menangkan massa.

“Wilayah Kampung Luar Batang juga rusuh, massa sulit dikendalikan oleh aparat,” tandas Wahyu.

Hingga saat ini Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona dan Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Bismo Teguh Prakoso belum merespon panggilan panggilan telepon dan pesan singkat wartawan.

http://www.beritasatu.com/megapolitan/397291-massa-rusuh-dan-incar-etnis-tertentu-di-dekat-rumah-ahok.html